Meski sama-sama sering berfoto, sama-sama ingin jadi cawapres, tak selalu deklarasi sama-sama. Aayah AHY, SBY menyebut batalnya sang pangerang menajdi cawapres Mantan Gubernur DKI sebab pengkhianatan dan peran dalang. Selalu ada drama dalam keluaraga Cikeas ini.
Ada tiga orang yang sangat menginginkan menjadi wakil Presiden di Republik Indonesia ini: Yusuf Kalla, Cak Imin ( Abdul Muhammad Iskandar) dan AHY ( Agus Harrymukti Yudhoyono). Berbagai cara mereka tempuh untuk itu. YK ( Yusuf Kalla) sudah dua kali menjadi Wapres ke 10 dan 12. Cak Imin dan AHY baru berambisi.
YK menjadi Wapres kemungkinan besar lebih banyak untuk mengamankan bisnis-bisnisnya. Sementara Cak Imin dan AHY berambisi untuk menikmati kekuasaan kedua sebagai wapres berdasar keinginan anggota mereka. Tetapi harus diakui, kedua orang ini memiliki daya tarik yang minim dalam dunia politik Indonesia.
Dibanding AHY, Cak Imin sangat berambisi sekali menjadi Cawapres. Untuk Pemilu 2024 ini misalnya, kerjaan Cak Imin setiap hari adalah melakukan lobby dan bertemu dengan banyak Parpol untuk mengajukan dirinya menjadi Cawapres, tanpa malu-malu. Setiap hari, itu yang dilakukan.
Sementara AHY lebih santai karena sadar tak memiliki daya tawar. Justru Mantan Gubernur DKI lah yang sebanyak 7 kali meminta AHY menjadi Cawapresnya. Tapi Sang Mantan ini lupa bahwa ia hanyalah boneka Suryo Paloh yang tak memiliki kekuatan apapun.
Sebaliknya keluarga SBY dan Paratai Demokrat yang lupa karakteristik Mantan Gubernur DKI itu, justru berpesta ketika AHY dipilih menjadi Cawapres. Menjadi sebuah drama tatkala dengan gampangnya, Mantan Gubernur DKI itu akhirnya dipasangkan degan yang lain. Pesta berakhir sebelum air di gelas teraakhir habis. Hanya dalam 3 hari saja, Cak Imin sudah berhasil membujuk Suryo Paloh agar dirinya menjadi Cawapres Sang Mantan
Saat Suryo Paloh mendeklarasikan Mantan Gubernur DKI dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres, banyak orang kaget. Mereka sudah tahu bahwa AHY yang akan mendampingi sebagai Wapres. Nyatanya, diam-diam Suryo Paloh dari Nasdem memiliki inisiatif sendiri untuk menentukan Cak Imin tanpa persetujuan siapapun.
Sama seperti Suryo Paloh yang sangat one man show, Cak Imin yang juga seorang one man show yang melobi Suryo Paloh bahwa PKB akan bergabung dengan Nasdem dalam sebuah koalisi jika Paloh setuju menunjuk dan langsung mendeklarasikan dirinya- Cak Imin – sebagai CaWapres. PKB sendiri kaget bahwa Cak Imin menarik PKB ke Nasdem, meski pada akhirnya mereka akan setuju saja akan tidakan Cak Imin.
Salah satu alasan mengapa Suryo Paloh buru-buru setuju mengambil Cak Imin sebagai Cawapres adalah daya tarik Kaum Nahdiyin yang bisa mengangkat suara pasangan ini. Sementara alasan Cak Imin tanpa malu mengajukan diri menjadi Cawapres Mantan Gubernur DKI ini adalah, posisinya sebagai Cawapres di kelompoknya Prabowo, tidak pernah disinggung-singgung. Khawatair pencalonan Cawapres Cak Imin akan gagal lagi, Cak Imin langgung menenui Suryp Paloh dan mengajukan dirinya sebagai Cawapres Sang Mantan.
Cak Imin meyakini bahwa suara kaum nadihyin cukup bisa menjual dirinya ke berbagai parpol. Hanya, Cak Imin lupa-atau pura-pura lupa nahwa NU bersama keluarga besar Gus Dur, tidak menyukai Cak Imin dari dulu. Cak Imin dianggap selonong boy. Dari berbagai pernyataan para kyai saat deklarasi Cak Imin sebagai Cawapres, para Kyai meminta Kaum Nanuhyin tidak mudah terseret dalam politik praktis.
Jika AHY sekarang ini kecewa batal jadi CaWapres, kekecewaan yang sama bisa jadi akan dialami Cak Imin saat pemilu nanti, ketika tahu bahwa kaum nadiyin tidak mendukungnya.
Yang mengejutkan nantninya adalah saat Kaum Nadihyin justru mendukung dan memiliih Yenny Wahid, putri Gus Dur yang akan menjadi penentu sebagai Cawapres untuk capres siapapun, andai Yenny bersedia. Ia akan menjadi pilihan cawapres yang diinginkan masyarakat dan penentu kemenangan. Termasuk kemenangan seorang Ganjar Pranowo.
Ada pemimpin yang memiliki konsep untuk membawa sebuah negara ke arah yang lebih baik, namun ada juga calon pemimpin yang sekedar ingin berkuasa. Ini yang berbahaya.
Pernyataan Lengkap Partai Demokrat Hal Duet Anies – Cak Imin
Nafsu Berkuasa dan Politik Baper
Minta Jokowi Tiru SBY, Kapan JK Tiru Budiono ?
WHY YOU SHOULD EAT MUSHROOM : Jamur Untuk Kulit, Otak dan Tulang Anda
