Di samping itu, banyak anak korban perkosaan tidak melaporkan karena diancam, diiming-imingi menjadi polisi wanita atau pengurus yayasan, bahkan diberi kemudahan ke surga.
Anak-anak pesantren biasanya taat dan setia serta takut kepada guru. Itu sebabnya mereka diam dan pihak-pihak luarpun diam, karena perbuatan tersebut membawa aib bagi agama Islam.
Ini alasan keliru. Apa yang dilakukan HW bisa terjadi di lembaga pendidikan semua agama. Toh, agama terus berjalan seakan tak terpengaruh noda yang dicipta oleh para ulama yang sableng.
Namun, jika sejak dini napsu iblis yang ada pada HW dilaporkan dan dicegah, tentu tak sebanyak ini jumlah korban dan penderitaan anak-anak yang dijahili HW.
Banyak iblis seperti HW bersembunyi dalam topeng seorang ulama yang sesungguhnya mencemarkan nama agama itu sendiri, jika kita melindungi orang brengsek yang merusak agama macamHW.
Kasus perkosaan itu sendiri terjadi di berberapa lokasi. Tak melulu di pesantren, tapi juga di boarding school, di losmen, bahkan di tempat yang semestinya tidak layak dipakai untuk mengumbar napsu.
Banyak yang yakin dari jumlah 15 anak yang menjadi korban HW, akan masih banyak lagi jika orangatua mereka mau bicara dan melapoar ke poilisi.
Bisa dimaklumi jika banyak orang gusar, marah, bahkan mengutuk HW. Bisa dipahami jika muncuk usulan agar HW dihukum gantung, dihukum mati, dikebiri, atau bahkan agar alat kelaminnya dilindas kereta api.
Tetapi, persoalannya bukan sesederhana jika sudah menyangkut pemerkosaan di tempat yang mestinya mengajarkan kebaikan dan budi pekerti.
Ini soal bagaimana guru agama telah lama dilindungi oleh kelompok tertentu untuk menjadi “dewa kebenaran pemilik surga yang penuh susu dan bidadari perawan”.
Sekolah pesantren yang tertutup sejak lama telah menjadi ajang kekerasan seksual para dewa kebenaran, yang sesungguhnya diisi oleh para guru agama yang miskin pemahaman mengenai kondisi seksual dan biologis perempuan.
Banyaknya kasus pelecehan seks oleh ustaz atau guru agama terhadap para muridnya, baik perempuan atau lelaki bukan rahasia lagi. Berbagai kasus pelecehan dan penodaan seks begulir di berbagai wilayah pesantren di Indonesia.
Bukan pertama
Kejadian menghebohkan, kebrutalan ulama di wilayah sakral seperti pesantren ini, bukan kali pertama terjadi. Kasus seperti ini terjadi di berbagai pesantren di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara HW diadili, muncul berbagai laporan perkosaan lain oleh guru agama dan ustaz terhadap para muridnya.