JLITHENG
Dengan semangat tekun teken tekan kita kuatkan akar hidup keluarga kita bahwa Keluarga adalah Karunia Allah. Tekun artinya tak henti berjuang dan berusaha* demi keluarga_ tercinta. Teken atau pedoman, harus ada, agar keluarga tidak salah jalan. Pedoman itu adalah Sabda-Nya.
Tekan itu sampai, artinya daptt meraih mimpi keluarga yaitu bahagia bersama, asal tekun dan erat berpegang pada teken keluarga.
Dengan demikian cahaya keluarga makin kuat dan benderang.
(1). Pertama, kita makin mengakui bahwa We don’t choose our family. They are God’s gift to us, as each one of us to them. Kita tidak memilih keluarga kita. Keluarga adalah karunia Allah bagi kita, sama halnya setiap anggota adalah karunia untuk semua.
Kita tidak pernah memilih untuk lahir dari mana, tapi yang jelas keluarga adalah berkah terindah bagi kita. Hal yang perlu kita lakukan adalah berjuang dan berusaha untuk keluarga dengan sekuat tenaga._
(2). Kedua, benar bahwa tak ada keluarga sempurna. Orang tua kita tak sempurna, suami atau istri tidak juga sempurna. Anak-anak tidak sempurna. Meski demikian, tak henti saya lakukan yang baik, sebab percaya yang saya lakukan itu disempurnakan oleh keluargaku.
(3) Ketiga. Kehidupan keluarga hanya akan baik dan kuat dengan “beradaptasi dan bertransformasi”* terus menerus. Tiap detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun. Tak henti sampai akhir.
Melalui adaptasi dan dengan bertransformasi semua kehidupan akan berlanjut, apapun tantangannya. Merengek, mengeluh, banyak berdalih tak ada gunanya, justru makin menjadi beban.
Sebaliknya, dengan terus beradaptasi, hidup keluarga makin bertumbuh. Belajar dari tanaman yang dapat hidup di batu tanpa tanah. Daun telah berubah menjadi akar untuk mendapatkan air saat embun turun di pagi hari.
Salam sehat dan mau berubah agar berbuah untuk dibagikan. Makin rela berbagi cahaya walau tak sempurna.