Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 13)

Foto : Ghinzo/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan. Dalam bagian 13 disampaikan secara singkat dan padat 2 falsafah Jawa,”Kacang Ora Ninggal Lanjaran” dan “Nduwenana Rasa-Risi.” Semoga menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang lebih baik.

(50)

KACANG ORA NINGGAL LANJARAN

Tanaman kacang semuanya membutuhkan ajir atau lanjaran untuk tumbuh merambat, biasa dibuat dari belahan kayu maupun bilah bambu. Kacang tanpa lanjaran tak dapat tumbuh dan berbuah dengan baik.
Lanjaran atau ajir dan tanaman kacang memiliki hubungan yang erat layaknya diumpamakan hidup seorang anak dengan orang tuanya. Jika kita menemui perilaku seorang anak kita dapat dengan segera mengingat atau menyamakan perilaku anak itu dengan orangtuanya.
Kesimpulan sesaat yang bisa diambil dengan merunut kebiasaannya, karakter orang tua yang dimiliki oleh anak-anaknya. Sebesar apapun seorang anak akan mewarisi gen dari kedua orang tuanya.

(51)

NDUWENANA RASA RISI

‘Nduwenana Rasa-Risi’ dalam bahasa Indonesia artinya milikilah perasaan yang peka. Peka terhadap aturan hukum, adat-istiadat, tatakrama yang ada dan berkembang di dalam masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki rasa peka terhadap peraturan yang berlaku, oleh orang Jawa dikatakan ‘ora nduweni rasa-risi, tidak memiliki rasa peka terhadap nilai-nilai peraturan yang berlaku dan dijunjung tinggi di tempat-tempat tertentu.

‘Desa mawa cara, negara mawa tata’. Desa memiliki adat-istiadat tersendiri dan negara memiliki aturan perundang-undangan dan tatanan hukum sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, hargai adat istiadat, peraturan perundangan-undangan yang ada dan masih berlaku dijunjung tinggi oleh warganya. Miliki rasa peka agar kita bisa berada di tempat manapun dan selamat, karena kita mampu menyesuaikan diri dengan baik.

/ Kopen, 12 September 2022

TINDAKAN BIJAK YANG TERCERMIN MELALUI PEPATAH JAWA (Bagian 12)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur