Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 63)

Seide.id – Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

182 SING WIS LUNGA LALEKNA (Yang sudah pergi lupakan)

Yang sudah pergi mungkin bukan jodohmu bukan milikmu ikhlaskan saja dan lupakan. Biar menjadi kenangan dan serupa mimpi dalam tidur yang jauh dari kesadaran kita.
Lupa akan terus teringat, kenangan akan terus terkenang tanpa kita memiliki keberanian untuk melupakannya. Biarlah yang sudah terjadi berlalu begitu saja jangan menjadi beban di hari-hari sekarang dan yang akan datang. Tiap-tiap hari ada kekhawatirannya sendiri-sendiri. Buang segala pemelekatan di dalam hidup kita agar hidup kita merdeka, bebas, di dalam menyesuaikan di luar.

183 AJA MUNG NURUTI KAREPE DHEWE (Jangan Hanya Menuruti Keinginan Sendiri)

Setiap orang memiliki “karep,” kehendak, keinginan, masing-masing berbeda satu dengan yang lain. Itulah sebabnya seseorang akan menjadi kurang baik jika hanya menuruti keinginan sendiri tanpa mempedulikan atau memperhatikan kehendak atau keinginan orang lain.
Orang yang demikian acap kali tak punya empati dan akan memaksakan kehendaknya pada orang lain. Ini tidak boleh! Kita mesti menghargai keinginan dan pendapat orang lain demi terciptanya suatu keputusan dan mufakat bersama.
Yang banyak menuruti keinginan atau kehendaknya sendiri akan mengalami keterkucilan di dalam hidupnya karena “ora iso diajak rembugan” (tidak bisa diajak bicara atau musyawarah bersama)

Oleh : Y.P.B.Wiratmoko

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 62)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur