Seide.id – Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.
- Thong-thong Blanthong Mata Mlolong Ora Weruh Uwong. (Buta)
Pepatah Jawa ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa orang bisa saja menjadi buta bukan hanya karena pandangan matanya saja tetapi juga buta hatinya terhadap undang-undang tata krama atau sopan santun.
Seseorang yang masih muda apakah itu pria atau wanita, tengah berjalan lewat di depan orang yang sudah tua, terus saja berjalan tanpa permisi. Ketemu saudara atau orang yang sudah dikenal tanpa menyapa. Dari kedua ilustrasi di muka kepada seseorang yang memiliki sikap seperti itu orang Jawa akan mengatakannya dengan semu atau sindiran, “Thong-thong blanthong mata mlolong ora weruh uwong.”
- Iri, Drengki, Srei, Dahwen Pati Open
Iri, drengki (iri, dengki). Srei (Suka pamrih merawat). Pati Open (ingin memiliki). Secara harfiah pepatah Jawa ini artinya seseorang yang melakukan sesuatu baik ucapan maupun tingkah laku karena ingin memiliki apa yang diinginkan atau pamrih ingin memiliki. Sikap ini tidak baik karena mengandung celaan karena ingin memiliki atau dipamrih sendiri.
Memperbesar rasa pamrih dengan melakukan celaan inilah yang disebut dengan sikap iri dan dengki. Misalnya, seseorang punya sesuatu, sebut saja sebuah buku kuno. Isinya bagus tetapi rupanya kusut. Orang yang iri dan dengki akan berkata, “Buku sudah kusut seperti itu kok masih dirawat berikan saja padaku.” Ia mencela tetapi ada pamrih ingin memiliki.
Y.P.B.Wiratmoko
Mangkujayan, Gandhok Kidul
Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 76)