Seide.id. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sempat memperingati akan bahaya penyebaran virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa warga tidak perlu panik dan tetap waspada serta patuhi protokol kesehatan.
Memang saat ini virus Covid-19 varian Omicron sudah masuk Indonesia dan berasal dari klaster luar negeri dan Jakarta yang memegang rekor tertinggi. Kini ada hal yang mengagetkan ketika sebanyak 36 warga di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terpapar Covid-19.
Pengungkapan klaster tersebut berawal dari seorang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (5/1/2022). Tracing kemudian dilakukan hingga didapat 36 warga Krukut terkonfirmasi positif. Namun, jumlah itu masih bisa bertambah karena tracing atau pelacakan kontak erat akan dilakukan lagi.
Kepala Satuan Pelaksana Kelurahan Krukut, Nuryadin mengatakan, tracing awalnya dilakukan terhadap puluhan warga RW 002 Krukut pada Kamis (6/1/2022).
Seperti yang dikutip dari Kompas.com dinyatakan bahwa “Dari puluhan warga yang dites, ada 13 orang dinyatakan positif dan sudah dibawa ke Wisma Atlet,” ujar Nuryadin, Jumat (7/1/2022). Tracing itu dilakukan setelah seorang warga lebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (5/1/2022). Diketahui warga tersebut baru saja pulang dari luar kota. Kemudian, tracing berupa tes usap antigen dilakukan secara massal. Namun, saat itu, warga yang baru saja pulang dari luar kota itu belum mengarah ke suspek Omicron.
“Saya belum tau positifnya (tertular varian) apa, intinya dites itu hasilnya positif dan langsung dibawa ke Wisma Atlet,” tutur Nuryadin. Hari selanjutnya, tracing kembali dilakukan dan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 20. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, baru diketahui, ternyata warga yang baru saja pulang dari luar kota itu suspek Omicron. “Jadi yang bersangkutan sepulang perjalanan ke luar kota, ada keluhan gejala. Dia langsung ke rumah sakit dan hasilnya positif Covid-19,” kata Lurah Krukut Ilham Nurkain, Sabtu (8/1/2022).
Ilham mengatakan, dari hasil pemeriksaan Covid-19 tersebut, pihak Puskesmas Tamansari mengajukan uji sampel varian virus tersebut. “Dari hasil swab, diajukan ke Labkesda untuk menguji variannya. Arahnya suspek Omricon,” kata Ilham. Hingga berita ini ditulis, total ada 36 warga Krukut terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari satu orang suspek Omicron. “Total 36 orang dengan pasien pertama tersebut, satu Ibu hamil dirujuk ke RS Pelni, dan satu orang di RS Tamansari,” tutur Ilham.
Sementara berdasarkan laporan dari KompasTV dikatakan sudah ada 4 RT dari daerah RW02 di Kelurahan Krukut ditetapkan sebagai zona merah. Daerah tersebut dinyatakan sebagai kawasan “mini lockdown” serta akan ada 500 warga yang akan dilakukan test Covid-19.
“Sekarang sudah ada empat RT di wilayah RW 2 ditetapkan sebagai zona merah. Perkembangannya sekarang ada 36 kasus, 35 sudah dibawa ke Rumah Sakit Wisma Atlet. Satu orang lagi dirujuk ke RS Pelni Tanjung Duren karena dia dalam posisi lahiran, jadi dibedakan,” papar Ilham ketika dihubungi, Minggu 9 Januari 2022 seperti dikutip dari laman Liputan6.com.
Disampaikan Ilham, temuan 35 warga positif Covid-19 tersebut usai ada satu orang yang terkonfirmasi Covid-19 yang disebut sebagai suspek kasus Omicron berdasarkan info dari Kepala Puskesmas Tamansari.
Temuan 35 positif itu usai salah satu warga Krukut (dari 36 itu) ada yang terkonfirmasi Covid-19. Ilham menyatakan, berdasarkan info dari Kepala Puskesmas Tamansari, pasien tersebut dinyatakan sebagai suspek kasus Omicron.
Kendati begitu, 35 warga yang dinyatakan positif Covid-19 itu belum bisa dipastikan apakah terinfeksi varian Omicron atau bukan. Namun menurut Ilham, gejala yang dialami warganya tidak berat.
“Gejala-gejalanya sih enggak terlalu berat, kebanyakan pilek, flu, sakit kepala. Enggak ada yang sampai butuh bantuan oksigen, enggak sampai ke situ,” terang dia.