Seide.id – Merasa menjadi korban KDRT, Venna Melinda melaporkan Ferry Irawan ke kepolisian atas dugaan KDRT. Pasangan ini menikah 9 bulan lalu. Ferry menjadi suami dalam pernikahan kedua Venna, sedang Venna adalah istri dalam pernikahan keempat Ferry.
Pada kasus ini, Venna menggandeng pengacara Hotman Paris Hutapea yang tampaknya siap tempur melawan pengacara Ferry Irawan.
“Apa benar saya akan bertanding dgn pengacara yg sudah cerei 3 x ??? Kalau benar ya Cucok klien dan pengacara sama-sama pengalaman hebat dalam dunia cerei -cerein bini!!! Ah tenang ajaa,” ujar Hotman, seperti dikutip dari akun Instagramnya pada Sabtu (14/1/2023).
Ada pun pemicu KDRT yang terjadi di sebuah hotel di Kediri pada Minggu (8/1/2023), diduga karena rasa cemburu dan penolakan Venna terhadap ajakan suaminya untuk berhubungan suami istri.
Kejadian ini diutarakan Venna seusai
memberi keterangan di Polda Jatim didampingi Hotman Paris dan kedua anaknya, Verrel Bramasta dan Athalla Naufal, pada Kamis (12/1),
Sejak Tiga Bulan Lalu
Menurut pengakuan Venna Melinda, Ferry sudah melakukan kekerasan sekitar tiga bulan terakhir. Namun, puncak kejadian di Kediri sehingga mendorong ia melapor ke polisi pada Senin (9/1).
Permintaan Hubungan Seks
Kejadian bermula saat ia dan Ferry menuju ke daerah konstituennya di Kediri. Hal itu karena Venna berencana maju sebagai bakal calon legislatif (caleg) anggota DPR RI melalui Perindo untuk dapil itu.
“Saya berangkat [ke Kediri] itu dalam keadaan asam lambung, saya muntah-muntah tidak bisa makan,” kata Venna, usai diperiksa di Ditreskrimum Polda Jatim, (12/1).
Selama dalam perjalanan, Ferry meminta untuk melakukan hubungan suami istri setelah sampai di Kediri. Venna pun mengiyakan karena kondisinya tengah sakit.
Ketika sampai di Kediri pada Sabtu (7/1) malam, Venna yang sejak awal sakit dan kelelahan, tertidur. Ia mengaku rasa kantuk itu juga karena pengaruh obat lambung.
Pukul 03.00, Minggu (8/1) dini hari, Ferry kembali berusaha membujuk untuk berhubungan seks. Tapi Venna menolak.
“Jam 03.00 WIB itu dia berusaha untuk melakukan hubungan, tapi saya enggak mau, karena saya capek, saya mau kerja, besok pagi saya sudah janji ke Tulungagung dengan teman-teman struktur dan masyarakat,” ucapnya.
Sekitar pukul 06.00, saat ia bangun, ternyata Ferry mengirim tautan artikel: dosa istri yang menolak permintaan suami. Tautan itu membuat keduanya cekcok.
“Jam 06.00 WIB pagi saya bangun, saya dikirimin link. Disindir inilah dosa perempuan harusnya tidak begitu di situ saya terganggu,” katanya.
“Saya bilang sekarang saya sudah berhijab, Tapi dia toel semua organ saya, kasar lah. Kami ribut, saya bilang mau kerja, akhirnya dia meluk, dia minta maaf,” lanjutnya.
Menutup Pintu Kamar Mandi
Setelah Ferry memeluk dan minta maaf, pada pukul 07.00, kembali terjadi masalah baru. Saat itu, Venna sedang bersiap untuk ke Tulungagung. Sementara Ferry sedang buang air besar. Karena merasa mual, Venna lalu menutup pintu toilet.
“Habis itu jam 07.00 WIB saya lagi dandan, saya tutup pintu kamar mandi, karena saya mual, dia kan lagi BAB, saya tutup, marah lagi,” ucapnya.
Masalah pintu kamar mandi ini pun jadi pemicu keributan yang meledakkan rasa campur aduk yang telah dipendam.
“Saya merasa sudah capek, saya mau kerja, tapi itulah jadi pemicu, sampai akhirnya berantem dan saya histeris” tuturnya.
Akibat keributan ini, Venna Malinda
megalami KDRT dan darah bercucuran dari hidungnya.
(ricke senduk)