Seide.id– Rekaman pembicaraan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti saat menanggapi telpon dari Pendeta Karel Phil Erari, tokoh Papua, beredar di media sosial.
Isi pembicaraan ini terkait penyanderaan pilot Philip Mark Marthens, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Pada rekaman, terdengar suara Susi Pudjiastuti mulai dari marah, sampai pada akhirnya ia menangis saat mengungkapkan yang telah ia lakukan untuk Papua. Tapi yang ia terima, pesawatnya dibakar, pilotnya disandera dan anggota TNI yang akan mengevakuasi Philip, ditembak mati oleh KKB.
“Mereka putra-putra bangsa,” ujar Susi di sela-sela tangisnya.
Kepada Karel Susi menceritakan,
selama 20 tahun, setiap hari pesawatnya terbang 70-90 kali ke gunung-gunung dengan membawa makanan hingga berbagai macam obat-obatan untuk masyarakat Papua.
Susi mengakui bahwa selama ini dirinya memang mencari makan di Papua, tapi ia juga turun tangan membantu kebutuhan masyarakat Papua.
Diungkap oleh Susi, ia bukan hanya sekedar acap kali memberikan obat-obatan. Bahkan ia sendiri yang mencuci luka-luka masyarakat Papua, seperti yang dilakukannya kepada masyarakat di Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua.
“Sudah hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat, tolong tanya di Mamit, saya kasih obat-obatan, tangan saya cuci luka orang-orang anak-anak Papua.. Saya marah,” ujar Susi.
Susi pun bertanya, kejahatan apa yang telah diperbuatnya pada masyarakat Papua sehingga KKB membakar pesawatnya, menculik pilotnya dan menembaki TNI hingga tewas.
Pendeta Karel Phil Erari membenarkan ucapan Susi, dan menyatakan dirnya ikut malu unruk hal yang terjadi.
OPM Tanggapi Susi
Protes Susi tersebut ditanggapi oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka) sebagai, Susi adalah bagian dari penjajah.
“Susi adalah bagian dari pemerintah kolonial yang menjajah Papua,” kata Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Senin, 8 Mei 2023.
Sebby menilai kemarahan Susi Pudjiastuti itu mengada-ada. Menurutnya, Susi merupakan bagian dari pemerintah Indonesia karena pernah menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan.
Jubir OPM ini menilai penerbangan yang dilakukan Susi Air bukan bertujuan untuk membantu masyarakat Papua tapi merupakan bagian bisnis yang mengeruk kekayaan Papua.
“Jadi yang Susi lakukan itu dia pikir bukan penjajahan? Itu aneh,” kata dia.
Sebby juga menilai pilot Philip merupakan bagian dari penjajah karena Philip mengantongi surat izin penerbangan yang diterbitkan oleh Panglima TNI. Karenanya, OPM pun menganggap Philip merupakan bagian dari tentara Indonesia. “Mereka bagian dari Indonesia security force,” kata dia.
Sebby berujar, Papua tidak butuh bantuan dari Susi Air. Juga tak butuh pembangunan infrastruktur maupun sekolah karena orang Papua dapat membangun sendiri infrastruktur dan sekolah ketika sudah merdeka.
“Kami tidak butuh Anda punya pesawat, kami tidak butuh pembangunan, kalau kami merdeka, kami akan bangun sendiri dengan uang dan kekayaan alam kami,” ujarnya.
Warganet Dukung Susi
Ucapan OPM ini mendapat tanggapan di media sosial. Sebagian besar warganet dengan berbagai ungkapan memberi dukungan pada Susi bahwa mereka mengerti yang Susi rasakan dan berharap agar ia tabah.
Pernyataan Jubir OPM Sebby yang menuduh Susi Pudjiastuti bagian dari penjajah, juga dikecam sebagai Sebby telah berbicara tanpa bukti dan melontarkan tuduhan tidak berdasar.
Warganet pun membenarkan ucapan Susi tentang manfaat yang diberikan oleh Susi Air sebagai maskapai perintis transportasi udara yang menjangkau daerah tertinggal, terpencil, dan terluar.
××× Susi betul banget, yang disandera oleh OPM, adalah mereka orang-orangnya Bu Susi yang memang bekerja untuk memberi manfaat bagi masyarakat Papua. Khususnya jalur logistik, kita tahu sendiri di Papua itu sangat sulit aksesnya. #Respect Bu @susipudjiastuti
Sementara sebagian lainnya dengan jengkel, ada yang meminta Susi berpikir ulang untuk mengisi jalur penerbangan tersebut, sedang yang lainnya minta dihentikan saja.
××× Ini adalah transportasi yang dibutuhkan masyarakat. Tapi jika masyarakat tak mau andil soal keamanan, lebih baik dihentikan saja Bu @susipudjiastuti.
Di sisi lain, warganet yang menyimak rekaman tersebut mengatakan, kagum pada Susi Pudjiastuti yang masih bisa minta maaf pada Pendeta Karel Phil Erari karena dirinya telah menangis.
××× Mengerti yang Ibu Susi rasakan. Marah dan kecewa. Tapi Ibu tidak perlu minta maaf karena rasa marah itu telah membuat Ibu menangis.
(ricke senduk)