1,000 Orang Dipaksa Melakukan Penipuan Kripto. Dari Indonesia ada 143 Orang

1,000 Orang Dipaksa Melakukan Penipuan Kripto. Dari Indonesia ada 143 Orang

Para korban diberi iming-iming gaji tinggi, tempat tinggal dan makan gratis, namun dipekerjakan dengan kasar untuk menipu orang investasi di aset kripto.

SEIDE-ID. Polisi Filipina, PNP ( Police National Philiphine) berhasil menyelamatkan lebih dari 1,000 orang dari beberapa negara Asia yang diperdagangkan ke Manila. Orang-orang itu dimasukkan tahanan dan dipaksa melakukan penipuan online, khususnya aset kripto.

Sebanyak 12 tersangka, termasuk pemimpin kelompok Colorful and Leap Group CO diduga terlibat dalam penipuan tersebut. Selain tuduhan penipuan, polisi juga mendakwa mereka atas kejahatan perdagangan manusia.

Para korban yang kebanyakan berasal dari Asia itu diajari cara mempromosikan cryptocurrency, membujuk orang untuk investasi dengan iming-iming, lalu menipunya secara berkomplot, melalui internet.

Penggebrekan dilakukan oleh Kelompok Anti Cybercrime ( ACG) PNP di kota Mabalacat di Pampanga dan sekaligus menyelamatkan 1,090 orang yang direkrut untuk menjalankan penipuan online.

Para korban ini tergiur karena akan diberi gaji tinggi untuk kerja di sebuah gedung tertutup, diberi tiket dan penginapan gratis selama mereka bekerja. Namun ketika mereka sampai di Manila, paspor mereka disita dan mereka dipaksa kerja terus-menerus selama 18 jam sehari. Jika mereka berbicara dengan temannya atau istirahat panjang, gaji mereka dipotong. Jika tak mencapai target, mereka disiksa bahkan tak diberi makan.

Sasaran penipuan ditujukan pada warga Amerika, Eropa dan Kanada yang tidak menaruh curiga. Bahkan sebagian dijanjikan untuk dinikahi asal mau berinvestasi di kripto.

Dari catatan polisi, 1,090 korban yang dipaksa menipu itu adalah orang Vietnam (389), China (307), Filipina ( 171) dan Indonesia sebanyak 143. Korban lain 40 dari Nepal, 25 Malaysia, 7 Myanmar, 54 Thailand dan dua dari Taiwan, serta 1 oran dari Hongkong.

Dalam penggebregak terpisah, polisi menyematkan 43 orang asing, termasuk 7 wanita yang ditahan di dalam sebuah gedung Barangau Tambo. 

Penipuan yang dilakukan tak hanya membujuk agar mereka berinvesasi di kripto dan menyetor dana mereka ke rekening bank, setelah menjalin hubungan romantis palsu. Para korban dilatih bagaimana cara membujuk orang untuk berinvestasi demi masa depan mereka. Dan setelah uang ditransfer, mereka langsung memblok nomor korban agar tak mudah dihubungi.

Operasi penggebregak di gedung di Manila itu dilakukan setelah Duta Besar  Indonesia di Manila meminta tolong polisi menemukan warga Indonesia yang diperdagangkan dan ditipu.

Sebanyak 12 tersangka, termasuk 7 warga China, 4 dari Indonesia dan Malaysia.  Pemimpin kelompok itu akan dijerat pasal perdagangan manusia.  Dari Indonesia tercatat nama Chalvin Abetnego yang termasuk pemimpin sindikat perdagangan dan penipuan investasi kripoti.

150 Triliun Hilang Karena Penipuan Investasi Kripto

Setiap Hari Ada 350 Token Kripto Penipuan

CryptoNews: Penipuan Aset Kripto Model Baru Dengan Mengganti Alamat Mirip Milik Investor

Ingin Jadi Penulis Kreatif ?

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.