Bali Dijajah Bule

Bali Dijajah Bule, Indonesia Mau Dijadikan Arab

Sepasang bule ditangkap polisi setelah ketahuan membuat tanaman ganja dengan sistem hydroponik

Dalam hal pelestarian kebudayaan, saat ini Indonesia telah dijajah oleh budaya Arab yang sedang digalakkan orang Indonesia sendiri yang ingin dianggap heibat menjadi Arab, dan budaya Bali yang sedang dijajah oleh berbagai aksi tak senonoh para bule di Bali.

Kita mulai dari Bali dulu.

Sebuah video menjadi viral tatkala seorang perempuan bule tanpa pakaian selembarpun berpose di depan pohon Kayu Putih di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Adegan tak elok ini membuat warga sekitar geram. Pohon besar berusia ratusan tahun ini sudah dianggap keramat dan masuk dalam kawasan suci Pura Babakan.

Tak lama sesudah itu, seorang bule asal Australia memanjat pohon beringin yang disakralkan di Pura Dalem Prajapati Banjar Dadakan, Desa Abiantuwung, Kabupaten Tabanan, Bali. Lagi-lagi, warga sekitar marah, sebab pohon yang disakralkan dipanjat seenaknya sendiri. Bule itu mengaku tak tahu, tapi begitu disuruh turun, malah nekad memanjat. 

Di Bali, setahun terakhir ini memang banyak orang asing yang disebut bule, mulai bertingkah tak senonoh, dan melakukan hal apa saja seenak udelnya sendiri. Mereka bagai sampah yang telah mengotori Bali dan mencederai budaya Bali yang sakral, dan penuh spiritualitas.

Para pendatang bule ini berkeliaran di tengah kota Bali, bertingkah bagai dewa mabuk di Pulau Dewata. Mereka merasa jumawa sebab selama ini dibiarkan saja, sebab mereka turis yang membagi uang kepada warga Bali yang tengah prihatin selama musim pandemi yang ganas dan membuat Bali tak berdaya. 

Bayangkan, pendapatan Bali terbesar dari pariwisata sebanyak 54% terhadap PDRB ( Produk Dometik Regional Bruto) hilang. Saat sekarang ini, Bali memang masih menggantungkan diri dari sektor pariwisata, namun dari turisme berkualitas. 

Yang dimaksud berkualitas, seperti memperbanyak MICE ( meetings, incentives, conventions and exhibitions). Memperbanyak kegiatan MICE, Bali akan kembali menjadi impian orang asing untuk bisa datang ke Pulau Dewata. Bekerja sembari wisata. Turis yang datang dalam MICE, biasanya orang-orang yang memiliki uang dan melihat Bali sebagai sebuah pula di Kahyangan. 

Bukan turis bule yang gak jelas.

Bukan seperti Alexsei T misalnya. Pemuda dari Rusia ini bertelanjang dada, memamerkan alat vitalnya di jalanan sembari menggoda bebeapa mahasiswi yang sedang KKN di Jalan Raya Mas, Ubud, Gianjar Bali. Berbuat onar dan berperilaku tak senonoh, mempermudah polisi mengamankan bule Rusia ini. Bule Rusia ini tampaknya tidak beres, dilihat dari kelakuannya yang tidak seperti orang waras.

Sama yang dilakukan petarung Mixed Martial Arts (MMA) asal Australia bernama Peter Sale. Ia menari di tengah jalan, memperagakan aksi gulat dan menakuti orang-orang yang lewat.  Peter Sale diciduk dan dibawa ke RSUP. Hasilnya, orang ini mengalami depresi.

Ada lagi, seorang bule melakukan driff dengan motor Honda di Seminyak dengan suara mengaum yang memekakkan telinga, seakan cari perhatian, sampai media Australia sendiri menulis bahwa ia melakukan itu dengan cara tak pantas.

Kelakuan bule lain adalah corat-coret di tembok desa dan kota, mabuk di siang hari dan paling banyak adalah naik motor dengan cara yang seenaknya sendiri; tanpa helm, menyerobot lampu merah, naik motor dengan telanjang, serta berkendara tanpa SIM. Yang aneh lagi, banyak bule mulai nekad berjualan burger, nasi goreng bahkan menjadi pemandu turis di berbagai lokasi wisata. Polisi malah pernah menggrebeg 3 perempuan Rusia yang menjadi PSK ( Pekerja Seks Komersil) !

Hukum Yang Tegas

Keramahtamahan Bali, tampaknya sedang diacuhkan segelintir bule atas nama kebebasan dan keliaran, demi mencari perhatian dan konten medsos. Para turis menganggap Bali wilayah yang bebas, sehingga dijadikan area kegilaan mereka yang tak bisa diperoleh di negaranya sendiri, yang jika dilakukan, akan berhadapan dengan hukum.

Ya hukum. Di Bali, masyarakat terlalu menghormati turis, sehingga mereka bisa seenaknya sendiri dan ingin mengubah Bali sebagai “ pulau” yang bebas berkeliaran. Percayalah, turis bule model begini tak punya uang. Berbeda dengan turis yang datang untuk pariwisata atau MICE. Turis begini yang membuat Bali semakin indah dan mereka tak segan menghamburkan uang di Bali. Untuk itulah, warga Bali sangat menghormati turis moden begini. 

Bukan bule yang bertingkah liar dan merusak budaya Bali yang indah. Maka, jika mereka sudah melanggar etika dan sopan santun di luar batas, polisi dan penegak hukum, mestinya bisa tegas dengan menjebloskan mereka ke terali besi dan mendeportasis mereka. 

Kemurnian budaya Bali sedang dipertaruhkan. Mestinya pemerintah tak bisa diam dan melakukan pembiaran terus-menerus. 

Mitos Kesehatan Pembodohan Masyarakat

Dua Desa di Turki Terpilih Menjadi Desa Wisata Terbaik di Dunia versi UNWTO

Mengenal Jenis Stablecoin Termasuk IDRT

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.