Belajar Berterimakasih atas Detak Jantung – Menulis Kehidupan 310

Foto : Gerd Altmann/Pixabay

Saya menuliskan refleksi dan terimakasih atas detak jantung, yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Selain nafas oleh paru-paru, ada detak jantung yang juga sering diabaikan. Padahal nafas dan jantung adalah hal luar biasa bagi kehidupan setiap pribadi manusia.

Sering karena kesibukan dan rutinitas, juga kemampuan pengetahuan yang berbeda-beda, maka sikap dan kesadaran akan hal lauar biasa dalam pribadi pun sering diabaikan. Upaya kesadaran untuk berterimakasih atas jantung itu, saya tuangkan dalam sajak:

Irama Puisi Detak Jantung

Jemari waktu…
memetik senar dawai jantung
alunkan melodi desir darah
Iringi lantun syair mentari
pada perayaan kehidupan
Konser misteri insani
digelar konduktor Ilahi
dalam diri pribadiku
dalam jiwa ragamu
dalam setiap ada kita
dalam desah nafas manusia
di atas panggung dunia

Tempo melodi desiran darah
mengalir dinamis siang malam
mengiringi jejak langkah jiwa
mengikuti gelora sanubari diri
temani hembusan angin pikiran
sertai warna-warni emosi
Menggetarkan energi sesama saudara
Melahirkan harmoni alam semesta
“Kita manusia satu udara
Kita insani satu darah
Sesama – Saudara asali hakiki”

Darah dari jantung Sabda
seperti sebuah lagu bersama
dinyanyikan segenap manusia
dimainkan aneka alat musik
dalam satu paduan konser
mengiringi gerakan tarian alam
bersinergi dalam nyanyian semesta
Dipimpin Sang Seniman Agung
silih berganti ada terjadi
penuh pesona indah misteri
Untuk disadari dan disyukuri
selama berziarah di bumi
dari generasi ke generasi

Maka….
darah memang merah warnanya
darah juga bisa biru
darah ada yang putih
Tetapi
sejatinya darah pada
hakekatnya
Bukan soal warnanya
Bukan soal detak jantungnya
Bukan juga golongannya ABCD
Bukan juga tinggi rendah
Melainkan
bagian kodrati hidup insani
karena pribadi rohani jasmani
Gambar rupa Sang Pencipta
Nyata sekaligus misteri adanya
Aku, engkau, dia, kita

Jantung berdetak itu nyata
Darah sungguh mengaliri tubuh
Ada fakta hubungan darah
Tetapi lebih dari itu
Irama Puisi detak jantung
menembus segenap raga insani
menyatu dengan irama waktu
Mengikuti senyum abadi mentari
lestarikan amanah kasih Ilahi
meteraikan harmoni misteri sejati
Satu darah Satu udara
Persaudaraan hakiki manusia
selama berziarah di dunia
Meskipun
sering detak jantung diabaikan
sering desah nafas dilupakan