Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 18)  

Foto : Pexels/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

66. MELIK NGGENDHONG LALI (Memiliki Pamrih yang Tersamar)

Setiap orang yang memberi selayaknya harus disertai dengan sikap kerelaan tulus ikhlas lahir dan batin tanpa pamrih tersembunyi dan tidak menuntut balasan apa pun. Jika tidak, berarti tindakannya memiliki pamrih yang terselubung atau tersamar. Misalnya memberi sesuatu kepada orang lain dengan harapan untuk mendapatkan pujian dari orang lain tersebut.

67. WEDIA KARO AWAKMU DHEWE (Takutlah Dengan Dirimu Sendiri)

Pepatah ini biasanya dikatakan oleh orang Jawa kepada mereka yang perbuatannya tidak jujur. Tidak sesuai dengan kesanggupannya.

Pepatah ini menyadarkan kita semua bahwa segala sikap dan tindakan kita harus dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya. Jika tidak, bisa menjadi presedent buruk bagi hidupnya.

68. UTANG KUDI NYAUR (Hutang Harus Dibayar)

Siapa yang berhutang harus dan wajib membayar kembali. Bagi siapa yang berhutang dan tidak mau membayar kembali, orang Jawa akan menyindirnya dengan kata-kata, ‘utang kudu nyaur’. Ini sekedar mengingatkan agar orang memiliki rasa malu.

/ Mangkujayan, 18 September 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 17)  

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur