BTP : Jangan Menjajah Bangsa Sendiri!

Basuki Tjahaja Purnama

Tak ada diskriminasi asal muasal pekerja pertamina, karena semua sudah jadi Perwira Pertamina – tegas Ahok BTP.

Seide.id –  Seluruh Perwira Pertamina harus bisa dengan merdeka mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak baik. Terutama dalam konteks pengadaan maupun hubungan dengan kontraktor. “Kita tidak bisa lagi memenangkan orang atau perusahaan tertentu. Perbuatan tersebut sama seperti perbuatan penjajah yang mengangkut kekayaan kita, ” kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP, selaku Komisaris Utama Pertamina dalam pidato menyambut kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021 lalu.

“Kita ingin kontraktor dan supplier Pertamina mendapatkan keuntungan yang wajar, bukan mencuri kekayaan kita. Inilah kemerdekaan yang sesungguhnya, “ katanya, di hadapan Direktur Utama Persero, subholding dan Anak Perusahaan serta seluruh jajaran direksi Pertamina serta Dewan Komisaris Persero, Subholding dan anak perusahaan Pertamina.

“Jadi, VP (Vice President) dan SVP (Senior Vice President) harus mengawasi dengan sangat ketat. Kalau tidak, Anda adalah pengkhianat bangsa. Anda adalah penjajah atas bangsa sendiri!” tegasnya.

Meskipun Pertamina masuk ke daftar Global Fortune 500, namun segenap direksi Pertamina, tetap harus terus berjuang. “Mengingat, satu-satunya indikator penilaian Global Fortune 500 adalah revenue (pemasukan dari hasil penjualan)” kata BTP.

Mengacu ke daftar Global Fortune 500, Ahok BTP meminta agar kita melihat perusahaan migas Cina yang  bisnisnya dipecah menjadi 2; hulu dan hilir. Mereka menempati peringkat 4 dan 5 karena  pemasarannya, mungkin karena penduduknya yang banyak.  

“Kalau kita mengacu kepada perusahaan milik negara yang penduduknya sedikit seperti negara-negara di benua Eropa, mereka juga masih bisa menempati posisi puluhan. Hal ini harus memompa  semangat kita karena kita juga masih memegang infrastruktur penjualan terbesar, “ tambahnya. “Kita masih di bawah Malaysia yang jumlah  penduduknya lebih sedikit” ungkapnya.

Tak Ada Diskriminasi

Ahok BTP menyatakan bersyukur dengan bergabungnya perwira dari Wilayah Kerja Rokan. “Selamat bergabung saya ucapkan kepada perwira – perwira baru di Pertamina Hulu Rokan! Selamat juga atas wilayah kerja Rokan yang sekarang sudah mulai dikendalikan Pertamina! “ katanya.

Pertamina tidak mendapatkannya dengan gratis, bahkan Pertamina membayar dua kali lipat dari nilai signature bonus yang ditawarkan oleh Chevron kepada Pemerintah, ungkap Ahok BTP.

“Kenapa Pertamina berani membayar lebih mahal dari Chevron? Inilah patriotisme kebangsaan kita. Apakah hal itu berarti Chevron menghina kita karena menawar dengan nilai sekitar USD300 juta, sedangkan kekayaan wilayah kerja Rokan masih begitu besar?  Ataukah sebenarnya Chevron menganggap bahwa wilayah kerja Rokan sudah tidak mungkin lagi menghasilkan keuntungan? “ tanyanya.

“Makanya kita juga harus membuktikan bahwa meskipun kegiatan pengadaan dan operasional yang dilakukan oleh Chevron sudah baik, kita harus lebih baik dari mereka, “ katanya seraya menyatakan, Perwira Pertamina harus membuktikan kepada dunia bahwa kita tidak mau harta kita dinilai dengan nilai begitu rendah.

Para Perwira Pertamina harus menunjukkan bahwa kita mampu mencapai target 400 ribu barel/hari karena Pertamina sudah berani mengambil alih dengan harga dua kali lipat dari yang ditawarkan Chevron kepada Pemerintah.  “Ini yang namanya patriotisme, bukan chauvinisme!” tegasnya.  “Ini yang harus Pertamina lakukan, “ tambahnya.

Selain itu, Ahok tidak ingin lagi ada perbedaan istilah pekerja “asli Pertamina” dan “rekrutan” seperti pekerja PHR – Pertamina Hulu Rokan. “Mau Pekerja PHR yang baru masuk,  pekerja dari experience recruitment dan juga pekerja recruitment Pertamina, semuanya adalah “Perwira Asli Pertamina”.

Ahok BTP juga ingin meratakan lapangan tanding melalui program yang kita kenal dengan nama Internal Job Posting, ungkapnya. Tak ada diskriminasi asal muasal pekerja pertamina, karena semua sudah jadi Perwira Pertamina – tegasnya.

Mencari Strategis Partner

Diungkapkan juga, Pertamina saat ini tengah mencari strategic partner yang bisa mendukung Pertamina mencapai target 400.000 barel/hari. Namun, tidak mau dipermainkan dengan penawaran harga yang murah, karena yakin wilayah kerja Rokan adalah salah satu lapangan paling berpotensi di Indonesia.

“Pertamina harus bisa menggaet mitra strategis (strategic partner) sebagai bagian dari unlock value.   Pertamina tidak butuh uang atau financial investor, yang dibutuhkan adalah strategic investor yang mau membawa capital-in. Karena tugas utama Pertamina adalah optimasi devisa, dan yang keluar hanya boleh deviden (devident out).

“Inilah pentingnya strategic partner bagi Pertamina, terutama yang mampu membawa teknologi, menyediakan modal, serta bisa mengembangkan pasar Pertamina, “ katanya.

Bicara tentang pengembangan SDM, Ahok BTP menyatakan, Pertamina telah melakukan penyederhanaan jabatan struktural, menghargai kepakaran (expertise) dengan pemberian tunjangan fungsional, menjamin agar penilaian pekerja berbasis kinerja, dan adanya komunikasi intensif dan solutif antara manajemen dan pekerja, khususnya dalam proses restrukturisasi seperti sekarang ini.

Datangkan Lebih Banyak Uang

Ahok juga berterima kasih atas kontribusi Pertamina untuk negara melalui pajak, deviden, dan PNBP. Pada tahun buku 2020, kontribusi Pertamina untuk negara mencapai Rp126,7 triliun, meskipun angka tersebut lebih rendah dari tahun 2019 karena situasi pandemi.

Namun, tugas yang lebih penting menanti, yakni memperbaiki defisit anggaran berjalan.

Dalam konteks optimasi devisa, istilah yang tepat bukan lagi “bring barrel home” melainkan “bring dollar home” atau mendatangkan uang lebih banyak ke Indonesia.

“Kita harus bersyukur karena kita dipilih dan ditakdirkan Tuhan untuk bekerja di Pertamina pada masa transisi penting ini” tambahnya.

Sebelumnya Ahok BTP menyatakan berterima kasih karena Pertamina begitu cepat mengikuti permintaan dari Pemerintah, khususnya Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan untuk segera membangun Rumah Sakit Modular. “Kita sempat khawatir terkait biaya yang akan dikeluarkan, “ akuinya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, juga berterima kasih kepada dokter, tenaga kesehatan, seluruh staff di Rumah Sakit Pertamina Bina Medika yang terus berjuang dan tidak mundur. Bahkan (Pertamina Bina Medika) akan ekspansi ke seluruh Indonesia untuk membantu pencegahan penyebaran COVID, agar masyarakat jangan sampai menjadi korban.

Kita tidak boleh membuat kesalahan dalam pengembangan energi baru terbarukan, agar tidak kehilangan momentum. Salah satunya, Pertamina perlu berkolaborasi dengan strategic partner yang mumpuni. Apabila Pertamina salah disini, maka akan kalah bersaing. Karena hal ini juga merupakan New Thing in The Earth. Jadi, kita tidak bisa lagi berharap kepada model bisnis yang lama.

Dalam momentum memperingati Hari kemerdekaan, menurut BTP, merdeka yang sesungguhnya adalah ketika kita berani berdiri untuk kebenaran; ketika kita berani berdiri untuk keadilan; ketika kita berani mengatakan tidak untuk hal-hal salah yang selama ini kita lakukan. Kita harus berani! Tegasnya. – dms

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.