LAGU Cermin yang sekaligus dijadikan judul album. Kepiawaian ketukan pukulan drum Teddy Sujaya sungguh sangat teruji handal kestabilan dan akselerasi gebugan drumnya. Dalam proses recording metronome yang menjadi wajib untuk mengurai birama ketukan, jangan harap bisa diremote memakai metronome pada lagu Cermin ini. Juga tentunya kepiawaian jemari Abadi Soesman, terasa kuat mendominasi dalam berbagai warna musik, dibalut sentuhan guitar guitar Ian.
Meski di sound guitar Ian Antono selalu toleran di album Cermin, namun kepiawaian pentikan jari serta chord progresif nya terdengar sangat piawai di lagu Balada Sejuta Wajah. Demikian juga dengan warna sound Bass Donny Fatah serta kehebatan vocal Ahmad Albar, terdengar God Bless banget di lagu Musisi.
Selamat Pagi Indonesia, lagu citaan Ian Antono dan Theodore KS – dikenal sebagai jurnalis musik dan menulis lagu Rumah Kita (1988) – konon diciptakan untuk mengenang Kusni Kasdut, sang pejuang kemerdekaan yang mengakhiri hidupnya di depan regu tembak. Terasa ada roh penuh perasaan dalam proses penggarapanya. Sang vocal Ahmad Albar begitu menjiwai dalam setiap alur cengkoknya, sehingga menjadikan lebih kuat karakter liriknya.
Dalam lagu Sodom Gomorah dan lainya bisa disimak melalui banyak chanel youtube, maka dalam hati kita akan terkesima. Maka tak salah bila album Cermin 1980 ini bisa dijadikan acuan pijakan belajar untuk para generasi musik Indonesia masa kini.
(Penulis adalah pengamat dan praktisi seni Jawa, alumni Univeritas UPN ‘Veteran’ Yogyakarta , bekerja di swasta dan tinggal di Grobogan, Jawa Tengah).