Seide.id. Listrik padam dan tidak ada cukup bahan bakar untuk menjalankan generator secara penuh. Akan tetapi di rumah sakit Malik Mohammed Khan di provinsi Maidan Wardak, unit kebidanan disana harus terus melahirkan bayi.
Kepala dokter kandungan Mariam Shirzai Wardak bertekad dan cemas tentang masa depan rumah sakit tersebut. Mereka terus-menerus merasa khawatir tentang berapa lama mereka akan dapat menjalankan rumah sakit tersebut.
Kekhawatiran terus meningkay di negara yang telah terisolasi sejak Agustus ini. Akibat Taliban mengambil alih kekuasaan dan komunitas internasional membekukan semua bantuan dan asetnya di luar negeri.
Unit di rumah sakit tersebut tidak memiliki sarung tangan steril atau obat pereda nyeri . Para pasien yang dirawat untuk operasi Caesar harus membawa bahan bakar sendiri untuk menjalankan generator cukup lama agar anestesi bekerja.
Jika mereka tidak mampu, seseorang dari rumah sakit biasanya menawarkan diri untuk membayarnya
Tetapi generator tidak dapat menjalankan lampu ruang operasi secara bersamaan. Jadi untuk operasi Caesar dan persalinan rutin, dokter menggunakan senter handphone.
Tapi berapa lama baterai ponsel bisa bertahan?
Pasien juga harus membawa sendiri perbekalan seperti kain kasa, pisau bedah dan cairan steril dari apotek. Biaya hingga AFG 2000 ($26) untuk operasi caesar.
Dr Shirzai mengatakan situasinya adalah “mimpi buruk yang hidup”.
Masa depan yang gelisah
Sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus, donor internasional menghentikan semua pendanaan.
Amerika Serikat membekukan hampir $ 10 miliar aset pemerintah Afghanistan yang dipegang oleh Federal Reserve. Seolah-olah untuk menekan Taliban agar memenuhi tuntutan termasuk hak-hak perempuan, anak perempuan dan minoritas.
“Sejak Taliban mengambil alih, keadaan menjadi lebih buruk dalam hal bantuan kesehatan dan obat-obatan dan ada penurunan luar biasa dalam peralatan yang kami butuhkan untuk operasi,” kata Dr Shirzai kepada TRT World.
“Tanpa bantuan internasional, semakin sulit mengelola kelahiran anak.”
Sebelum Taliban mengambil alih, 70 hingga 80 persen anggaran pemerintah didanai oleh donor internasional.
Rumah sakit itu sebelumnya mengandalkan bantuan dari Komite Swedia untuk Afghanistan (SCA), sebuah organisasi nirlaba internasional.
Pendanaan itu telah berhenti.