Didalami, Siti Elina yang Todongkan Senjata ke Paspampres

Perempuan berkerudung yang nekad menodongkan pistol FN ke Paspampres merupakan warga Koja, Jakarta Utara. Baik Polisi maupun TNI sedang mendalami kasus ini. Kasad juga meminta agar TNI mampu mendetksi keberadaan kelompok radikal

Seide.id.  Polda Metro Jaya terus mendalami kepemilikan senjata, melibatkan uji balistik dan uji forensik, juga mengusut asal usul dari mana pelaku penerobos ring istana, mendapatkan pistol FN tersebut.

“Ya,  sedang kita Polda Metro Jaya kan juga memiliki satuan tugas wilayah, mendalami kegiatan-kegiatan yang terkait dengan teror. Jadi masyarakat poinnya adalah yang penting masyarakat nggak usah khawatir situasi Jakarta kondusif,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kepada wartawan.

“Kita mampu mencegah, saya mengapresiasi Paspampres yang sudah bertugas begitu sangat baik terukur sehingga tanpa ada korban,” ujar Fadil.

“Soal darimana dia mendapatkan, sekarang tim sedang melakukan interview, pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia mau terbuka darimana asal senjata apinya,” kata Fadil Imran.

Kepolisian juga melibatkan Laboratorium Forensik polri untuk mempelajari apakah pistol tersebut buatan pabrik atau rakitan.

Mengenai asal senjata api kita akan melibatkan laboratorium forensik untuk melakukan uji balistik, apakah ini senjata api pabrikan atau senjata api rakitan,” ujarnya.

Terkuak, identitas perempuan bercadar yang hendak menerobos Istana Presiden dan ditangkap polisi. Dia diduga kuat bernama Siti Elina (24).   Perempuan ini nekat menodongkan senjata api kepada Paspampres pada Selasa pagi (25/10/2022).

Setelah menjalani pemeriksaaan, dan cek tempat tinggalnya, Siti Elina itu tinggal di Koja, Jakarta Utara. Ny. Nurjanah,  Ketua RT 13/03 Koja, mengakui, perempuan bercadar tersebut beralamat atau bermukim dan di tempatnya. “Iya benar itu warga saya “ katanya.

“Dia tinggal dan lahir di sini. Orang tuanya di sini,” kata Nurjanah saat ditemui di lokasi pada Selasa (25/10/2022).  Bu RT mengaku para tetangga sangat terkejut saat mengetahui Siti ditangkap terkait dengan dugaan menerobos Istana.

“Kaget juga saya, karena ada tetangga datang kasih tahu berita. Setelah itu datang lagi tiga orang, nanya apa benar (perempuan bercadar) warga sini. Saya jawab benar warga sini. Tapi KTP-nya enggak nunjukin,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsda TNI Wahju Hidajat Soedjatmiko meluruskan berita yang beredar bahwa perempuan tersebut tidak menerobos Istana.

Menurut dia, peristiwa ini bukan upaya penerobosan ke Istana Kepresidenan.

“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Setelah ditangkap perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya dan diperiksa intensif oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. “Dibawa ke Subdit Kamneg Krimum,” ucap Dirlantas Polda Metro  Kombes Latif Usman.

Perempuan Penerobos Istana dan Senjatanya
Siti Elina yang merempuan batasan ring istana dan menodongkan pistol FN yang ditodongkan kepada Paspampres di gerbang Istana Negara.

Dari penggeledahan, selain pistol jenis FN,  tidak ada barang atau hal-hal yang mencurigakan lainnya, selain senjata api yang dibawa wanita tersebut. “Yang ada di tas hanya perlengkapan wanita, seperti tisu, alat-alat kewanitaan, lah. Jadi, nggak ada yang lain. Tidak ada buku atau catatan,” imbuh Latif

Kombes Pol Latif Usman menuturkan bahwa pihaknya melihat langsung perempuan tersebut berhenti di depan Istana Negara.

“Tepatnya di pintu masuk Istana menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga,” ucapnya.

Polisi kemudian menangkap wanita tersebut. Ada pistol jenis FN yang diamankan oleh personel Satlantas Polda Metro Jaya.

Aksi perempuan perempuan berhijab menerobos penjagaan Istana pada dan dikerubungi polisi dan Paspampres terekam dan beredar di instagram.

Dua anggota satgatur atas nama Aiptu Hermawan Briptu Krismanto dan Bripda Yudha mengamankan perempuan ini dengan merebut senjata api dari tangannya.

Mereka meminta tanda pengenal perempuan itu, tetapi perempuan itu tak memilikinya.

Dari hasil penggeledahan petugas mendapatkan sebuah senjata api jenis FN, satu tas hitam berisi kitab suci, dompet kosong dan satu unit ponsel.  Saat ini perempuan berusia sekitar 25 tahun ini telah diamankan ke Polda Metro Jaya.  

Sementara itu, Kasad Jendral TNI Dudung Durachman menyatakan, TNI terus mengantisipasi kelompok radikal dan meminta jajaran TNI harus tahu dimana posisinya. dms ***

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.