Ekspor Digenjot, Jokowi Memang Heibat

Ekspor digenjot, Jokowi memang heibat

Di tengah kelesuan masalah pandemi, Pemerintah menggenjot ekspor secara serius. Akibarnya, ekspor kita tertinggi sepanjang sejarah republik ini. Jokowi memang heibat. (Foto: Tanilogic)

ERIZELI JELY BANDARO

Selama pandemi Covid-19, memang permintaan pasar ekspor tinggi. Terutama crude oil, mineral, dan komoditas pertanian. Ini disebabkan di Indonesia sektor tersebut sebagian besar memang produksinya dijaga oleh Pemerintah walau ada PSBB dan PPKM. Ekspor kita tertinggi sepanjang sejarah republik ini.

Ekspor yang naik lebih tinggi daripada impor menempatkan neraca perdagangan Indonesia surplus 5,73 miliar dollar AS. Surplus ini melampaui rekor yang sebelumnya dipecahkan pada Agustus 2021 sebesar 4,75 miliar dollar AS. Secara kumulatif, surplus melampaui 30,81 miliar dollar AS per sampai Oktober 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor nasional pada November 2021 mencapai 22,84 miliar dolar AS atau naik 3,69 persen dibandingkan Oktober 2021.

Dalam laporannya, BPS menyebut bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar 4,18 persen atau 0,43 miliar dollar AS bila dibandingan dengan bulan sebelumnya (M-to-M).

Apa penyebabnya? Tertolong dengan naiknya harga komoditas di pasar global seperti minyak mentah, nikel, timah, dan batubara.

Ini benar-benar digenjot gila-gilaan oleh pengusaha agar peluang kenaikan harga ini bisa meningkatkan laba.

Sementara, Pemerintah mendukung lewat pelonggaran likuiditas ekspor dan relaksasi kredit serta program restruktur.

Kerja serentak itu membuahkan hasii luar biasa. Dalam hal ini harus diakui kehebatan Jokowi, bahwa walau dalam keadaan terjepit karena Covid-19, tetap saja dia mampu menggigit.

Avatar photo

About Erizeli Jely Bandaro

Penulis, Pengusaha dan Konsultan