Foto : vishnu vijayan/Pixabay
Setiap manusia pasti mengalami kematian. Kematian menjadi bagian kodrati dan tidak bisa dihindari atau dibatalkan. Salah satu ekspresi dukacita dan kesedihan adalah tetesan air mata.
Setiap yang menangis dan meneteskan air mata di depan jenazah sanak keluarga yang meninggal ternyata ada aneka makna. Yang paling tahu adalah yang menangis. Mungkin juga jiwa orang yang meninggal. Merenungkan makna air mata tangisan dukacita itu, saya tuliskan dalam sajak:
Memotret Tangisan Air Mata Dukacita
Seandainya jenazah bicara
tentang isak tangis duka
tentang lukisan air mata
dari semua para pemiliknya
ketika datang melayat
ketika menyatakan dukacita
saat jenazah orang tercinta
dibaringkan hibgga dimakamkan
Pasti ada aneka kisah
tentang alasan air mata
yang menetes dan berlinang
Seandainya ada wawancara
pada semua yang berduka
dan meneteskan air mata
saat peristiwa kematian
dari orang yang dicintai
Pasti ada ribuan cerita
dan bermacam alasan rasa
serta makna rasa jiwa
yang bisa diketahui adanya
Mengapa ada air mata
Jiwa pemilik jenazah
tak kita dengar jawabannya
ada yang pernah terjadi
Jenazah meneteskan air mata
Dan
banyak yang coba maknai
dengan aneka tafsiran arti
tetapi tak pasti diketahui
apa maksud air mata
dari jenazah yang diam
Pernah terdengar curahan hati
yang teteskan air mata
dalam ungkapan dukacita
ternyata ada banyak makna
Rasa sedih kehilangan saudara
Ungkapan ketakberdayaan manusia
Pernyataan ketakutan pribadi
Ketidaksiapan akan kehilangan
Rasa haru dan dukacita
Ketidakrelaan dan penyesalan diri
Penegasan jasa dan kebaikan
Masih membutuhkan kehadiran nya
Dan
masih banyak alasan lain
Semuanya tak mampu menahan
apalagi membatalkan kematian
Antara tetesan air mata
ungkapan rasa sedih dukacita
dari yang masih hidup
dengan jenasah yang berpulang
Ternyata
ada aneka pesan makna
ada berbagai curahan rasa
ada kisah cerita jiwa
ada relasi hakiki manusia
Yang mengikat misteri kodrati
Yang melukis relasi alami
Yang menulis keajaiban sejati
“Kepentingan pribadi yang hidup
Kepedulian pada yang meninggal
Jawaban pertanyaan kodrati
Aku datang tak meminta
Aku hidup tak abadi
Aku pulang tak terduga
Kehidupan dan kematian misteri
Ada dan terjadi
tak mampu dikaji selesai…”
Perjuangan Hadapi Penyakit dan Ajal Menjemput – Menulis Kehidupan 264