Foto : Sergey Zolkin / Unsplash
Penulis : Jlitheng
Pertama : Bekerja Kemput – Komplit
Tabik para gembala, yang besar atau kecil, dari pusat sampai akar rumput. Semua pasti ingin dikenal dan kelak juga dikenang sebagai gembala yang baik, yang jos. Sulitkah?
Sebenarnya tidak sangat sulit asalkan saja selama bekerja, kita mau menerapkan paugeran KKMM Kemput, Komplit, Mumpuni dan juga Mrantasi,. Dengan tekun dan ajeg, entah dalam kurun dua tahun, tiga, empat, lima atau selama puluhan tahun.
Paugeran ini sederhana saja, bahwa bekerja kemput dan komplet menunjukkan bahwa gembala itu mumpuni dan mrantasi. Itu berarti bahwa sang gembala itu sungguh jos.
Suatu pekerjaan dikatakan selesai dengan kemput, bila pekerjaan itu diselesaikan:
[1] Dari awal : seperti seorang yang berlari mengitari sebuah lapangan. Ia betul-betul lari mengitarinya mulai titik start (awal) dan selesai sampai di tempat itu lagi. Tidak nrabas, tidak potong kompas, tetapi benar-benar mengitari lapangan itu.
Hal sama dengan seorang gembala, pejabat, atau pemangku kepentingan, hendaknya ia kemput mendatangi wilayah yang dipimpinnya itu. Ia tidak memilih-milih, misalnya hanya pergi ke wilayah yang bisa dijangkau mobil, dan menolak dengan seribu alasan ketika harus jalan kaki ke wilayah yang lain. Itulah kemput arti pertama, yaitu benar-benar bertemu titik mulai.
[2]. Diselesaikan sampai akhir. Kerja kemput, nganti pungkasan, artinya sampai batas. Juga disebut nganti entek, rampung, dan berarti tidak setengah jalan. Fakta di lapangan menyebutkan ada gembala (besar atau kecil) emoh nyambutgawe nganti kemput.
Gembala yg membiasakan diri bekerja nganti kemput, dia bekerja secara komplet, artinya pepak, betul-betul menyeluruh dan itu berarti ia Gembala yang tahu betul A sampai Z, bukan hanya tahu A dan B saja.
Gembala yg membiasakan diri bekerja dengan kemput dan komplet, tidak pernah memulai sesuatu tanpa mengakhiri, alias orang lain yang harus menyelesaikan.
Salam sehat dan walau susah akan selalu berbagi cahaya.