Hidup Adalah Perubahan Agar Kita Tidak Digilas Zaman

Waktu terus merayap. Hari demi hari berganti. Itulah sejatinya hidup kita di dunia. Kita bertumbuh, berubah, dan berbuah, karena hidup adalah anugerah.

Jangan berhenti berjuang dan berkarya, karena waktu cepat berlalu dan tidak bisa diputar kembali.

Tak ada kata kompromi, sekalipun kita mohon pada sang waktu untuk menunggu.

Waktu tak mau tahu dan tak peduli. Waktu juga tidak membedakan siapapun kita ini, baik strata maupun statusnya.

Waktu, ibarat air yang mengalir. Ia menerjang apapun yang berada di depannya. Tak peduli pepohanan, batu, bukit, atau entah apa. Semua digilasnya.

Siap atau tidak siap, kita berjalan bersama waktu. Mengikutinya. Jika mampu, kita selangkah di depan agar hidup kita tidak ditinggalkan atau sia-sia. Kita harus berani mengeksplorasi diri, akal budi, dan pikiran agar tidak diterbangkan oleh waktu.

Dengan berorientasi dan berpikir jauh ke depan untuk mengantisipasi segala perubahan dan situasi. Hidup kita adalah masa depan.

Tidak berarti hidup kita diuber-uber oleh waktu. Tapi waktu yang mengajar kita untuk bersikap kritis dan realistis. Kita dituntut untuk kreatif, berinisiatif, cekatan, dan ringan tangan agar hidup kita bermakna.

Kita bisa, karena terbiasa.
Apapun yang kita jalani dan lakukan agar semuanya itu tanpa beban dan ikhlas.
Kita dipacu berani mendisiplinkan ilmu agar memudahkan kita untuk berkreasi, mengaktualisasikan diri, dan terus berkembang.

Prinsipnya, jangan pernah menunda, karena waktu tak bisa diajak kompromi.

Jangan pernah merasa tua, selagi kita mampu berkreasi sambil bercha-cha ceria. Hidup untuk berkarya.

Sekali lagi, jangan gamangan menghadapi perubahan zaman. Semua ada zamannya. Semua ada waktunya.

Ketika kita kekeh tidak mau mengikuti perkembangan zaman, maaf … jika kita bakal digilas, dan ditinggalkannya. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang