Sebanyak 210 ribu ton diberikan kepada 21,3 juta penerima, pada September hingga November 2023 lalu. Dan kini pemerintah memutuskan untuk memperpanjang bantuannya hingga Juni 2024 mendatang.
Seide.id – Pada pertengahan September 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan memberikan bantuan pangan berupa beras selama September hingga November 2023, sebanyak 210 ribu ton per bulan kepada 21,3 juta penerima. Beras itu dikeluarkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) – kata Jokowi saat meninjau cadangan beras pemerintah Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, sebagaimana dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (11/9/2023).
Alasan pemberian bantuan beras dari pemerintah itu agar masyarakat tidak terdampak kenaikan harga. Selain itu, “jika stok beras masih ada, bantuan akan diteruskan., seingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” ujar Presiden
Saat itu, Presiden Jokowi memastikan bahwa stok beras nasional di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton. Selainj itu, ada beras impor yang saat ini sedang dalam perjalanan sebesar 400.000 ton. “Sehingga akan ada stok 2 juta (ton). Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta, normal. Ini kita memiliki 2 juta, sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Jokowi.
Pada Senin, 6 November 2023 hari ini, Presiden Joko Widodo memutuskan pemerintah untuk memperpanjang pemberian bantuan pangan berupa beras hingga Juni 2024 mendatang.
Presiden Joko Widodo saat menggelar rapat bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang membahas soal perpanjangan penyaluran bantuan pangan pada Senin, 6 November 2023, di Istana Merdeka Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Rusman.
“Jadi tadi sudah diputuskan harusnya bantuan sosial beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang sampai Desember kemudian Januari, Februari, lanjut nanti sampai portal kedua tahun 2024 Maret, April, Mei, Juni,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya kepada awak media usai mengikuti rapat, usai mengikuti rapat bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta.
Zulkifli juga mengatakan bahwa stok beras pemerintah yang ada saat ini masih dalam kondisi aman. Menurutnya, beras impor untuk stok beras pemerintah akan terus masuk hingga bulan Januari mendatang. “Sehingga stok beras kita akan mencapai jumlahnya hampir 2 juta ton. Jadi aman soal stok,” ungkap Zulkifli.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan terpisah mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Penyaluran di bulan September 2023 sudah mencapai 94,95 persen, bulan Oktober mencapai 94,89 persen, dan bulan November mencapai 18,45 persen.
“Dan kita masih ada di bulan Desember. Jadi bulan September yang tersalur sekitar 201 ribuan, demikian pula di bulan Oktober,” ucap Airlangga.
Airlangga juga mengatakan bahwa Bulog membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp19,1 triliun. Tambahan anggaran tersebut terdiri dari tahap pertama sebesar Rp7,9 triliun, tahap kedua Rp8,4 triliun, serta anggaran untuk distribusi dan lain-lain sebesar Rp2,8 triliun.
“Tadi arahan Bapak Presiden bahwa Menteri Keuangan diminta untuk segera melunasi tagihan Bulog yang sudah terakumulasi sebesar Rp16 triliun,” tutur Airlangga.
Sedangkan terkait insentif yang akan diberikan, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung bea masuk dengan tarif spesifik 450 kilo. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) tersebut nantinya akan diberikan oleh Kementerian Keuangan.
“Nanti Badan Pangan akan menyiapkan itu untuk BMDTP yang nanti akan diberikan oleh Kementerian Keuangan,” ujar Airlangga – dms