Berduyun robot jiwa berarak membangun peradaban kiwari, digerakkan remote control tehnologi KEBENARAN KATANYA, membolduser alam menciptakan kegelisahan dan petaka kemanusiaan.
Disana di bangun gubug-gubug perselingkuhan di tengah perayaan pesta kelamin,jajanan pasar sambil canda tentang Tuhan.
Ada milyaran manusia menghentikan pikir dan perasaannya. Berarak mengibarkan panji-panji pembodohan kian kumal.
Sudut sudut peradaban mengasah pedang untuk menguliti makhluk sebangsa.
Darah mengalir di got got, kanal-kanal adu dibya dengan seringai lebih buas dari kewan buas.
Keris, Tombak, Pedang, Kembang,Kemenyan, Batu Keramat, tertata rapi di gedung-gedung megah dan seutas tali menggantung di setiap rumah-rumah kardus, tanah-tanah becek air mata membentuk rawa,danau, sungai,samudera kepedihan tanpatampungan,
Di kota praja di bangun menara pencakar langit dengan halaman ribuan hektar, disana dibangun perkumpulan caci maki yang mempelajari HUJATAN paling purna.
Selembar kertas usang tergeletak di pinggir jalan, bertuliskan:
“sudah sempurnakah kalian menginjak-injak pesanKU?”
— sisa perjalanan 17 Desember’18 See Less