Jangan Coba-coba Mencari Orang Gemuk di Korea

Ada lagi kebiasaan warga Korea yang membuatnya cenderung langsing, yaitu banyak mengonsumsi beragam sayuran, baik yang segar, dimasak dan dicampur dengan makanan lain maupun dalam bentuk hasil fermentasi.

Salah satu sayur yang hampir selalu hadir sebagai makanan pembuka adalah kimchi, makanan tradisional Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.

Menurut guide lokal yang akrab di sapa Leo, ayuran fermentasi memang sudah dikenal sejak berabad lamanya. Leo bercerita, karena belum ada kulkas, cara paling udah untuk mengawetkan sayuran adalah dengan proses fermentasi.

“Makanan lain yang sering difermentasi adalah doenjang (pasta kedelai), gochujang (pasta paprika merah), danganjang (kecapasin) juga sawi putih (napa cabbage) dan lobak (mu),” ujar Leo, sambil menambahkan ada sekitar 100 jenis kimchi di Korea.

Di masa lalu orang Korea biasa menyimpan kimchi di dalam wadah semacam gerabah yang dimasukkan ke dalam tanah untuk mengawetkannya selama musim dingin.

Hidangan sehari hari khas Korea Selatan, seperti hidangan untuk warga Sunda, ada banyak sayuran. Dan tentu saja tak lupa, mencicipi Kimchi di negeri asal – foto Syah Sabur.

Selain kimchi sawi putih, sayajuga sempat mencicipi kakdugi, terbuat dari lobak putih yang diiris dadu dan oi sobagi yang terbuat dari timun. Sajian ini biasanya disantap saat musim semi dan panas karena teksturnya renyah dan berair dengan rasa segar.

Ada juga kimchi yang rasanya tidak terlalu pedas malah cenderung manis yaitu nabak kimchi, terbuat dari sawi putih dan lobak.

Ahli linguistik Korea, Sigyeong menunjukkan, kimchi ditemukan sekitar 4.000 tahun lalu.

Sejak Indonesia dilanda demam musik K-pop dan drama Korea (drakor), kimchi mudah didapat di berbagai supermarket Tanah Air.

Makanan Korea tidak hanya menyajikan beragam sayuran dalam berbagai varian kimchi hasil fermentasi. Sayur juga bisa dikombinasikan ke dalam makanan berbahan dasar iga sapi (galbijjim), daging sapi (pine mushroom bulgogi), ikan pari berkuah (gaorijjim), gurita (muneosu khoemuchim), tahu (dubujeongol) hingga masakan berbahan dasar kentang (japchae).

Ada juga jjajangmyeon yang berbahan dasar mi ditambah irisan daging dan jamur kuping serta berkuah yang rasanya sangat mirip dengan tauco Cianjur. Yang lain adalah miyeok guk, yang dalam bahasa Indonesia berarti sup rumput laut ditambah beragam seafood seperti udang, kerang, dan gurita.

Korean BBQ juga kerap disajikan dengan dibungkus dengan sayuran, ditambahkan kimchi, bawang mentah, cabai, dan nasi. Setelah dibungkus sayuran, barulah daging bakar dinikmati di dalam mulut, mirip dengan cara makan lalapan di Indonesia.

Sebagai  negara yang dijuluki Negeri Ginseng, orang Korea juga kerap memasukkan ginseng ke dalam masakannya. Salah satu yang terkenal dan sempat penulis cicipi saat di Korea adalah samgyetang (sup ayam ginseng).

Sup yang menggunakan ayam utuh ini direndam dan direbus dengan bawang putih, jahe, dan ginseng, yang dapat membantu meningkatkan energi dan sistem kekebalan pada tubuh.

Korea - Sayur Pembuka
Seafood dan beragam sayuran Korea – foto : Syah Sabur


Sup ini disajikan panas dengan semangkuk nasi, irisan daun bawang, garam, dan merica. Ketika dijamu makan malam oleh Wali Kota Gangneung, kami disuguhi hampir 20 jenismakanan. Hampir semuanya mengandung sayuran.

Tidak berlebihan jika Leo mengklaim, bangsa Korea  adalah salah satu penikmat sayur terbanyak di dunia. Mungkin mirip dengan etnis Sunda yang sangat doyan lalap.

Sayang, mayoritas orang Sunda kurang biasa berjalan kaki seperti orang Korea. Padahal, menurut Sue Park, selainbiasa jalan dan mengonsumsi banyak sayuran, belakangan warga Korea juga makin punya kesadaran tinggi untuk berolahraga. 

Kesimpulannya, jika Anda pergi ke Korea, awas, jangan coba-coba mencari orang berpostur subur. Percuma. Kalau mau mencari orang gemuk, gak usah pergi jauhke Korea, di Indonesia juga buanyaaakkk.***

Avatar photo

About Syah Sabur

Penulis, Editor, Penulis Terbaik Halaman 1 Suara Pembaruan (1997), Penulis Terbaik Lomba Kritik Film Jakart media Syndication (1995), Penulis berbagai Buku dan Biografi