Kalah Itu Biasa, Luar Biasa Itu Bangkit Lagi untuk Menang

Apapun namanya, kalah itu nyesek,
meruntuhkan semangat, terpukul, sedih, dan menyakitkan!

Coba lihat pandangan orang yang tertuju pada kita. Ada yang tersenyum sinis, mencemooh, menertawakan, bahkan menghina.

Apa begitu?
Ya… jika kita berjiwa cemen, kerdil, dan berpikir negatif.

Kita gagal menjadi juara karena orientasi utama kita ingin memperoleh kemenangan demi kemenangan, ingin tampil hebat untuk dipuja-puji dan dihormati. Kita lengah dan dikalahkan oleh kesombongan sendiri.

Tidak… jika kita berpikir positif dan bermental juara. Kalah menang dalam suatu kompetisi itu biasa. Luar biasa jika kita selalu siap berkompetisi, semangat, dan berjuang pantang menyerah untuk memberikan yang terbaik, sehingga kita mampu tampil all out. Sekiranya gagal, kita pun kalah terhormat!

Kegagalan juga tidak berarti akhir dari suatu perjuangan. Gagal atau kalah itu suatu tanda bahwa persiapan kita kurang maksimal. Hal ini yang kudu dievaluasi untuk diperbaiki, ditingkatkan dan dimatangkan agar kemampuan kita menuju performa terbaik.

Bagi pejuang sejati, ketika gagal, ia tidak mau menyalahkan orang lain atau mencari-cari alasan. Sebab, ia tidak mau meremehkan lawan yang lemah atau kurang berpengalaman. Ia selalu menjunjung nilai sportivitas dan ingin memberi yang terbaik.

Begitu pula dengan hidup ini.
Ketika semangat memberi yang terbaik menjadi motivasi dalam hidup, kita tidak tak kan menyia-nyiakan hidup sebagai anugerah Allah.

Sukses dan gagal itu hal biasa. Yang luar biasa, ketika gagal kita tidak terpuruk, tetapi bangkit lagi untuk berjuang meraih sukses.
Sebaliknya, ketika sukses kita tidak lupa diri, terlena, dan dimabuk puja-puji, tetapi sadar diri.

Sukses itu datang dari Allah, karena milik-Nya. Dengan mohon perkenan-Nya, semoga kita dimampukan untuk memaknai hidup yang sungguh bermakna bagi sesama. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang