Foto : Andrys Stienstra/Pixabay
Selama ini saya belajar menulis dan membuat karya dalam bentuk sajak dan opini. Ada yang masih tersimpan di komputer, ada yang dimuat di media online, dan ada beberapa yang disertakan dalam penulisan antologi puisi oleh beberapa inisiator. Harapan sederhana adalah tulisan ini bisa dibaca oleh peminat, dan semoga ada manfaatnya yang didapat. Paling kurang bisa mengisi waktu membaca dan menjadi semacam pemantik bagi pembaca untuk berefleksi dan memikirkan pendapatnya.
Lalu, bagi saya, tulisan itu adalah upaya mengkomunikasikan pikiran, perasaan, suka duka pengalaman dan harapan bagi kehidupan bersama di di tengah alam ini. Menulis menjadi bentuk komunikasi diri kepada sesama, agar bisa memberi arti, makna dan manfaat dari diri kepada sesama. Lalu, saya tuliskan dalam sajak:
Aku ingin 1000 Tulisan lagi
Aku ini sebuah tulisan
Tulisan Sang Maha Penulis
Yang menulis dengan suara
Bersabda dan terjadi
Bertitah dan terlaksana
Tulisan Sabda itu terpatri dalam diriku
tergores dalam dirimu
terlukis dalam seluruh semesta
Dan
Dia tak henti menulis
Dia tak usai menggores
Dia tak pernah berhenti
Dia Sabda Kekal abadi
Aku ini lembaran tulisan
dari jutaan kumpulan tulisan
yang tersebar dalam waktu
dirangkum dalam buku hidupku
ribuan dan jutaan kata
tercatat dalam jiwa raga
mengalir dalam darah nafas
terus ditambah dan dikurangi
selalu bergerak dan menjadi
Entah setebal apa bukunya
Terus ditulis dan menjadi
Aku pun digerakkan menulis
menulis di telapak kaki
hingga helai rambut ku
Menulis pada desah nafasku
Menulis aliran detak jantung
Menulis pernak-pernik pengalaman
Menulis irama suka duka
Menulis harapan dan cita
Menulis hidup dan mati
Menulis semua mimpi-mimpi
Menulis pikiran dan doa
Menulis Sang Maha Penulis
Jari jemari tanganku
terus digerakkan menulis
Sering terjadi tak kusadari
apa yang mau ditulis
mengapa harus menuliskan sesuatu
Dan
ketika sudah selesai tulisan
saya pun heran dan kagum
koq bisa menulis begitu
Entah tentang alam semesta
Entah tentang sesama saudara
Entah tentang satu kejadian
Entah tentang diri sendiri
Entah tentang mimpi-mimpi
Entah hal yang lampau
Entah yang belum terjadi
Dan
ketika dorongan itu terjadi
tak pernah mampu dibatasi
Maka aku alami saja
mengapa harus menulis
untuk apa semua tulisan
apalagi ada yang berkenan
membagikan dengan medianya
agar bisa dibaca sesama
Ketika ada yang meminta
untuk menuliskan sesuatu hal
maka sering ada rasa
apakah perlu melakukan nya
ataukah harus menolaknya
Jika tergerak menuliskan
maka spontan akan terjadi
bentuk tulisan seperti apa
dan pilihan katanya datang
Lalu selesai secepatnya tertulis
Saat ini aku terus menulis
menulis puisi, sajak, fiksi
menulis artikel opini
Dan
Aku masih terus ditulisNya
Entah sampai kapan
Sehingga
Aku pun terus menulis
Kuingin 1000 tulisan lagi
Kubermimpi sejuta tulisan terjadi
Menulis itu menjadi doaku
Kerinduan Saling Melayani dan Pemimpin Pelayan, Menulis Kehidupan -148