LetKol Untung dan Tudingan Jendral yang Suka Foya-foya

Letkol Untung Samsori di Mahmilub

ERA REFORMASI menggantikan Orde Baru yang tumbang.  ABRI berganti TNI, tentara kembali ke barak.  Tak lagi ber-Dwi Fungsi. Keamanan sipil diserahkan sepenuhnya kepada Polri.

Kini giliran jendral polisi lah yang berkilau, menangguk setoran dari berbagai bisnis, baik yang resmi, setengah resmi maupun usaha gelap.

Apa yang ditudingkan oleh Letkol (inf) Untung Samsuri dari Batalion I Cakrabirawa di tahun 1965 itu kini mewujud dan nampak nyata di Polri.

Brigjen Polri berkema mewah, Kapolsek resepsi di hotel bintang lima, dan isteri mantan Kadiv Propam dengan koleksi tas mewahnya.

Seorang petinggi di Bareskrim Polri, belum lama ini,   tampil di depan media dengan kemeja Burberry Check Strecht Cotton Poplin Shirt, motif kotak-kotak  yang di butik  dibanderol $490 atau sekitar Rp 7,3 juta (ada yang menyebut sampai Rp12 juta lebih!).  Sebelumnya dia pakai Burberry White Embroidered Logo Oxford Shirt yang dibandrol dengan harga $470 setara Rp. 7 juta.

Bandingan dengan setalan presiden Jokowi yang Rp.270 ribu, bahkan kemejanya saja 150-an ribu.

Belum lama ini tersangka isteri mantan Kadiv Propam Mabes Polri juga terlihat menenteng tas dari brand Gucci varian Boston Bag Top Handle GG Supreme Medium yang harganya berkisar Rp. 17, 8 juta.  Seorang Kapolsek di Jakarta Barat,  anak jendral Polri,  menggelar resepsi mewah di hotel bintang lima di kawasan Senayan. Mengabaikan maklumat Kapolri terkait pencegahan penyebaran Virus Corona.

Di Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu, anggota PDIP Johan Budi menyebut ada isteri Polres yang bergaya wah dengan sepeda seharga Rp.300 juta,.

Gaya hidup hedonistik para pejabat dan petinggi Polri inilah yang semkin membuat kepercayaan masyarakat semakin menurun terhadap kepolisian.

“Jendral jendral dan perwira perwira yang gila kekuasaan, yang menelantarkan nasib anak buah, yang di atas penderitaan anak buah bermewah mewah dan berfoya foya menghina kaum wanita dan menghambur hamburkan uang negara,  harus ditendang ….. dan diberi hukuman setimpal! “ begitu kata Letkol Untung Samsoeri di tahun 1965.

Nampaknya, Letkol Untung boleh mengutip apa yang disampaikan Bapak Pendiri Republik, Tan Malaka:  “Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi”  ***

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.