Mantan Manajer Data, Frances Haugen: Facebook Hanya Kejar Keuntungan daripada Keamanan

Frances Haugen Bicara di Kongres

Mantan manajer,  pakar data dari Iowa,  dengan gelar di bidang teknik komputer dan gelar master dalam bisnis dari Harvard, membongkar borok Facebook. Sebelum direkrut perusahaan Zuckerberg,  Haugen bekerja selama 15 tahun di perusahaan teknologi termasuk Google, Pinterest dan Yelp.   Kini dia jadi whistle blower di kongres.

Seide.id –  Mantan manajer yang juga seorang ilmuwan data Facebook,  Frances Haugen, menuduh jaringan sosial raksasa buatan Mark Zuckerberg itu hanya mengejar keuntungan daripada keamanan.  Dari Facebook kepada kongres melakukan pembelaan dengan menyatakan,  pihaknya yakin pengawasan pemerintah yang lebih ketat dapat mengurangi bahaya yang ditimbulkan perusahaan, dari potensi menyakiti anak-anak,  menghasut kekerasan politik hingga memicu informasi yang salah.

Frances Haugen, 37,  hadir di kongres memberikan kesaksian kepada Subkomite Perdagangan Senat tentang Perlindungan Konsumen,  dengan membawa dokumen yang sudah disalin dari bekas perusahaannya tempat bekerja dan menyampaikan kecaman luas terhadap Facebook.

Dia menuduh perusahaan FB gagal membuat perubahan pada Instagram setelah adanya penelitian internal menunjukkan bahaya nyata bagi beberapa remaja dan tidak jujur dalam perjuangan publiknya melawan kebencian dan informasi yang salah.

Tuduhan Haugen didukung oleh puluhan ribu halaman dokumen penelitian internal yang diam-diam dia salin sebelum meninggalkan pekerjaannya di unit integritas sipil perusahaan.

Tapi Haugen juga menawarkan ide-ide bijaksana tentang bagaimana platform media sosial Facebook dapat dibuat lebih aman.  Haugen menyarankan, misalnya, bahwa usia minimum untuk platform berbagi foto Instagram populer Facebook dapat ditingkatkan dari 13 menjadi 16 atau 18 tahun saat ini.

Haugen  mengaku bergabung dengan perusahaan pada 2019 karena “Facebook memiliki potensi untuk mengeluarkan yang terbaik dalam diri kita.”  . 

Haugen menunjuk CEO Mark Zuckerberg,  sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas strategi “profit-over-safety” . Namun dia juga menyatakan empati atas dilema Facebook.

Frances Haugen dikenal sebagai pakar data dari Iowa,  dengan gelar di bidang teknik komputer dan gelar master dalam bisnis dari Harvard. Sebelum direkrut oleh Facebook,  Haugen bekerja selama 15 tahun di perusahaan teknologi termasuk Google, Pinterest dan Yelp.

Dia mengatakan dia tidak membocorkan dokumen internal ke surat kabar dan kemudian datang ke kongres untuk menghancurkan perusahaan atau menyerukan perpisahannya, seperti yang diminta oleh banyak pendukung konsumen dan anggota parlemen dari kedua belah pihak.

 “Produk Facebook merugikan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi kita,” kata Haugen. “Kepemimpinan perusahaan tahu bagaimana membuat Facebook dan Instagram lebih aman tetapi tidak akan membuat perubahan yang diperlukan karena mereka telah menempatkan keuntungan astronomis mereka di atas orang-orang.”

“Tindakan kongres diperlukan,” katanya. “Mereka tidak akan menyelesaikan krisis ini tanpa bantuan Anda.”

Selanjutnya Bantahan Mark Zuckerberg

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.