Mempertanyakan Busana

Dua orang perempuan sedang duduk mengantri di sebuah bank. Seorang dari mereka, melihat ke arah perempuan di sebelahnya, membuka percakapan.

“ Anda muslim ?”

“ Asyahaduala ila hailalah wa asjhadu ana Muhammad dar Rasulululah”

“ Kok tidak berjilbab ?” 

“ Karena saya orang Indonesia. Ayah Jawa, Ibu campuran China dan Arab sedikit Yahudi. Jadi saya memakai pakaian Nusantara. Bukan busana jilbab seperti orang Asyur. Saya bukan orang Asyur”

“ Tapi di Al Quran dan hadist itu ….”

Di Al Quran itu bukan perintah hijabisasi. Tapi anjuran berkerudung sesuai mode busana saat itu sebagai tata krama adat istiadat setempat. Seperti kalau anda ke Bali masuk tempat tertentu harus pakai pakaian kain khas Bali. Seperti kalau anda masuk ke Candi Sukuh anda hatus pakai kemben. Itu semua untuk tata krama sesuai budaya setempat. Kalau anda pakai jilbab, emang anda keturunan bangsa Asyur ? Atau pengagum bangsa Arab ? Busana Asyur dan Arab bukan busana Indonesia “

“ Tapi di hadist itu mengatakan…..”

“Hadist itu dikompilasi pada 2-3 abad sesudah Rasululullah Muhammad. Ditafsirkan dan dikomentari orang-orang peranakan Asyur atau dipengaruhi tradisi Asyur dalam Kekristenan, tradisi Byzantium, tradisi Babilonia-Persia, lalu menjadi tradisi Arab. Awalnya mode hijabnya persis orang India. Persis baju sari. Itu mode awalnya. Semua perempuan memakai itu pada zaman Nabi”

“ Anda sesat, liberal, kafir, bid’ah……..”

“ Lho anda yang bidah. Menginovasi mode busana abad 7 M padahal busana Ottoman dan Safawiyah, lalu nekad mengklaim itu busana syar’i sesuai ajaran Rasulullah”

“ Oh dasar orang kafir, sesat. Jilbab itu untuk menutup aurat perempuan”

“ Kamu yang sesat, merasa pakai jilbab sehat tapi menolak sinar matahari sebagai sinar cahanyaNya. Kekurangan vitamin D baru tahu rasa. Emang rambut, bahu, wajah, leher dan paha itu kemaluan ya ?”

“ Akh dasar sesat, kafir, PKI…….”

Percakapan terputus karena nomor 55 dipanggil ke kasir giliran transaksi. Yang memakai jilbab tetap memakai, yang tidak ya bebas………

Mas Soegeng

* Sumber tulisan Gayatri dengan sedikit modifikasi dan gaya berceritera

TULISAN MENARIK LAIN:

Stop Mempromosikan Orang Buruk

StigmaLingkaran Korupsi

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.