Mengenal Pesawat Tempur Rafale yang Dibeli Indonesia Sebanyak 42 Unit

Peawat Rafale produksi Prancis yang dibeli Indonesia

Seide.id – The Dassault Rafale, secara harafiah berarti “embusan angin” dan secara lebih militer berarti “semburan api”.

The Dassault Rafale merupakan pesawat dengan mesin kembar buatan Prancis dengan sayap delta canard. Pesawat tempur multiperan itu dirancang dan dibangun oleh Dassault Aviation.

Dilengkapi dengan berbagai senjata, Rafale dimaksudkan untuk melakukan supremasi udara,  pengintaian udara, dukungan darat, serangan mendalam, serangan anti-kapal dan misi pencegahan nuklir. Rafale disebut sebagai pesawat “omnirole” oleh Dassault.

Pada akhir 1970-an, Angkatan Udara Prancis dan Angkatan Laut Prancis berusaha untuk mengganti dan mengkonsolidasikan armada pesawat mereka saat ini. Untuk mengurangi biaya pengembangan dan meningkatkan penjualan prospektif, Prancis mengadakan perjanjian dengan Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol untuk memproduksi “Pesawat Tempur Eropa Masa Depan” serbaguna yang gesit (yang akan menjadi Eurofighter Typhoon).

Ketidaksepakatan berikutnya atas pembagian kerja dan persyaratan yang berbeda menyebabkan Prancis mengejar program pembangunannya sendiri.

Dassault membangun demonstran teknologi yang terbang pertama kali pada Juli 1986 sebagai bagian dari program uji terbang delapan tahun, membuka jalan untuk proyek tersebut.

Rafale berbeda dari pesawat tempur Eropa lainnya pada masanya karena hampir seluruhnya dibangun oleh satu negara, yang melibatkan sebagian besar kontraktor pertahanan utama Prancis, seperti Dassault, Thales, dan Safran.

Banyak avionik dan fitur pesawat, seperti input suara langsung, radar active electronically scaned array (AESA) RBE2 AA, dan sensor optronique secteur frontal infra-red search and track (IRST), dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri untuk program Rafale.

Awalnya pesawat tempur ini dijadwalkan untuk memasuki layanan pada tahun 1996. Rafale mengalami penundaan yang signifikan karena pemotongan anggaran pasca-Perang Dingin dan perubahan prioritas.

Pesawat ini tersedia dalam tiga varian utama: Rafale C single-seat land-based version, Rafale B twin-seat land-based version, dan Rafale M single-seat carrier-based version.

Diperkenalkan pada 2001, Rafale diproduksi untuk Angkatan Udara Prancis dan untuk operasi berbasis kapal induk di Angkatan Laut Prancis.

Rafale telah dipasarkan untuk ekspor ke beberapa negara dan dipilih untuk dibeli oleh Angkatan Udara Mesir, Angkatan Udara India, Angkatan Udara Qatar, Angkatan Udara Hellenic, Angkatan Udara Kroasia, dan Angkatan Udara Uni Emirat Arab. Rafale telah digunakan dalam pertempuran di Afghanistan, Libya, Mali, Irak, dan Suriah.

Indonesia sepakat mengakuisisi 42 jet tempur Dassault Rafale generasi 4,5 buatan Prancis.

Kesepakatan pembelian itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, saat menjamu kedatangan Menhan Prancis, Florence Parly, di Jakarta pada Kamis (10/2/2022).

Prabowo memaparkan untuk tahap pertama Indonesia akan memboyong enam unit pertama jet Rafale.

“Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan RI, yang dikutip dari Antara.