Menggali Kolam Rezeki

Seide.id – Menjadi dokter, insinyur, menteri, guru, dan sederet jabatan lain itu biasa dikemukakan oleh anak-anak, ketika mereka ditanyai cita-citanya.

Menjadi orang yang hebat, pintar, terpandang, dan kaya raya itu juga sering dimotivasikan orangtua pada anak-anaknya. Kelak, agar masa depan mereka gilang gemilang dan bahagia.

Berbeda, atau kebalikkan dengan saya. Saya tidak mempunyai cita-cita ingin jadi orang yang terhormat, terpandang, atau yang ‘wow’. Saya ingin hidup bersahaja, bermakna, sukses, dan bahagia.

Caranya, saya ingin jadi pengamat sosial yang baik. Saya tidak mau jadi komentator, apalagi yang hobi nyinyir untuk menyalahkan atau mencari kesalahan orang lain.

Mengamati, belajar, menganalisa, dan mempraktekkannya dalam hidup keseharian. Sesekali saya menulis hal-hal baik dan positif untuk dibagikan ke media sosial.

Saya bekerja juga tidak untuk ngoyo, karena yang utama dan terpenting adalah saya mampu memenuhi kebutuhan keluarga tanpa merecoki orang lain.

Saya lalu teringat nasihat bijak untuk memotivasi diri, “Jika ingin jadi pejabat, bergaullah dengan kaum teknokrat. Ingin jadi wirausaha, berkumpullah dengan para penguasa yang handal dan sukses…” Intinya, untuk mengubah pola pikir sendiri agar saya belajar dari mereka dan makin termotivasi.

Saya kagum, ketika saya melihat dan mengetahui orang yang miliki pendidikan rendah, tapi sukses. Ia juga mempekerjakan banyak orang yang berpendidikan tinggi. Ternyata untuk sukses itu tidak melulu miliki sederet gelar. Yang utama adalah mereka pandai mensosialisasikan ilmu, terampil, pejuang tangguh, dan bertekun doa agar usahanya diridhoi Allah.

Saya tidak meniru prinsip banyak orang yang hidup hanya untuk bekerja. Berangkat pagi pulang malam, bahkan tidak ada waktu untuk keluarga maupun diri sendiri. Tapi ironisnya, mereka mudah mengeluh tidak mempunyai uang dan waktu.

Anehnya juga banyak sekali orang yang sukses dalam karier dan usaha itu tidak mengenal puas dengan hasil yang dicapainya. Mereka mudah stres, kesepian, dan menderita.

Ternyata dari melihat, mengamati, dan bertukar pikiran dengan pelaku usaha dan mereka yang sukses itu, saya dapat menarik benang merah.
Bahwa kekayaan, kehormatan, atau jabatan itu tidak jadi jaminan hidup damai sejahtera dan bahagia.

Beruntung dan bersyukur, saya tidak dicemari gaya hidup kaum borjuis dan demi gengsi. Memburu materi yang tiada pernah usai dan tiada habisnya, bahkan hingga akhir zaman.

Sesungguhnya cara paling efisien untuk menampung anugerah Allah adalah dengan menggali kolam rezeki sendiri. Kolam rezeki dari kesadaran kita untuk jadi pribadi yang mudah bersyukur dan rendah hati.

Selalu mudah bersyukur dan tafakur agar kita makin rendah hati dan terberkati.

Mas Redjo/ Red-Joss

Bahagia Tanpa Komplain

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang