Seide.id. Pernah ada pameran Seni Rupa menarik karya Grace Tjondronimpuni dan Made Arya Dwita Dedok. Temanya Love Talk, bertempat di Galeri Paviliun House of Sampurna di Surabaya. Karya-karya yang ditampilkan bernuansa Kebhinekaan, hidup penuh cinta dalam keberagaman suku bangsa. Ini terjadi pada 13 Februari dua tahun lalu.
Di tahun itu juga, penyanyi Agnez Mo dikecam banyak netizen karena mengaku terus-terang, bahwa ia tak memiliki darah Indonesia. “ Saya sebenarnya campuran darah Jerman, Jepang dan Chinese. Saya hanya lahir di Indonesia,” ujar Agnes menjawab pertanyaan presenter di YouTube.
Sentimen Pribumi dan Non Pribumi
Dulu, saat terjadi kerusuhan Mei 1998, muncul sentimen pribumi dan non-pribumi di beberapa kota besar. Masyarakat yang tidak siap dan panik, menempelkan tulisan di toko dan rumah mereka dengan huruf kapital. INI MILIK PRIBUMI atau PRIBUMI ASLI. Ada juga yang menulis ISLAM DAN PRIBUMI. Mereka tidak tahu apa yang mereka tulis. Mereka hanya ingin selamat dari penjarahan dan kemarahan orang-orang yang terbakar emosi kebencian.
Menjelang HUT Pertayaan 17 Agustus ini, beberapa warga yanga harusnya mengibarkan bendera Merah Putih, justru mengibarkan bendera Pakistan atau ISIS. Jangan-jangan, mereka ini merasa bukan Indonesia lalu sembarangan mengibarkan bendera asing di wilayah Indonesia, di saat semua orang bersukacita, dan bersyukur hidup di Indonesia.
Membedah dengan Sains
Siapakah yang bisa mengklaim dirinya pribumi ? Jangan-jangan kita semua ini justru pendatang di tanahair ini. Jangan-jangan kita ini berasal dari Afrika, Eropa, China, Mongolia bahkan Tibet atau Vietnam. Semua serba memungkinkan. Menurut Anda, siapakah anda ini ?
Untuk menjawabnya, mau tak mau kita mesti menggunakan pisau bedah berbasis ilmu pengetahuan. Istilah kerennya sains. Ini sekedar untuk membedakan dengan relegi atau agama. – Bersambung
( Mas Soegeng)