Kepergian Jokowi ke Amerika sempat jadi bahan ejekan para pembencinya dari negeri sendiri. Terutama si pengutil panci yang ngakak Jokowi gak mendapat sambutan upacara kenegaraan.
Gue juga heran dengan lawatan Jokowi ke Amerika. Masalahnya Biden kan lagi kesel sama Jokowi karena gak nurut ajakannya untuk gak mengundang Putin di G20 gara-gara aksinya menginvasi Ukraina.
Tapi dasar Jokowi emang manusia kopig, dia nyantai aja. Bukannya melarang Putin datang, tapi lewat telepon malah mengundang Putin dan Zelenskyy agar kedua pemimpin ini hadir di G20.
Gimana dengan Biden? Apa gak tambah sebel?
Sekarang terjawab. Ternyata apa boleh buat, kepalang tanggung, apa salahnya kalau Biden juga diundang sekalian untuk hadir di G20. Cuma undangannya gak lewat telepon, tapi spesial diserahkan langsung ke orangnya.
Gila kan Pakde. Butuh keberanian luar biasa dan berjiwa besar untuk mendatangi orang yang sedang marah kepadanya.
Coba bayangkan andai kedatangan Jokowi cuma diterima wakilnya sebagai bentuk penolakan Biden? Misalnya. Gimana malunya. Makin lebar aja ketawa tukang panci.
Tapi gue jadi inget pesan orang bijak, “Jangan takut akan kegagalan, tapi takutlah jika anda tidak pernah mencobanya sama sekali.”
Dan ternyata, Jokowi disambut dengan baik dan hangat oleh Biden. Undangan pun sudah diterima. Perkara nanti gak datang, urusan belakang. Pokoknya “See you in Bali for G20” tulis Jokowi. Dan seantaro dunia biar tahu.
Kebayangkan, gimana indahnya dunia yang lagi carut marut gara-gara perang Rusia Ukraina, lalu di G20 nanti Putin dan Zelenskyy bisa berdamai disaksikan Biden dan Jokowi?
Layak dong Pakde diganjar Nobel Perdamaian kayak Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson karena jasanya mewujudkan perdamaian pasca Perang dunia I.
Jika apa yang gue bayangkan jadi kenyataan, maka Jokowi akan dikenang sebagai orang yang berhasil mencegah Perang Dunia III yang saat ini ditakutkan banyak orang. Amin.
Ramadhan Syukur