Jika Anda Ingin Menguji Karakter Seseorang, Berilah Dia Kekuasaan

Seide.idHampir semua orang bisa bertahan dalam kesengsaraan, tapi jika Anda ingin menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan. (Abraham Lincoln)

Oktober tahun ini memang masa akhir jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur yang memimpin DKI-Jakarta. Nama Anies dan capaiannya pun jadi pembicaraan.

Yang membingungkan, yang jabatannya mau berakhir dan yang katanya mau mencalonkan diri sebagai Presiden, Anies. Tapi kenapa nama Ahok, Basuki Tjahaja Purnama, yang dijelek-jelekkan⁸

-Sepertinya kurang ‘pede‘ ya menghadapi eksistensi Ahok, padahal Ahok sudah di Pertamina.

Memburukkan pemimpin terbaik, tidak akan mengubah pemimpin yang terburuk menjadi terbaik..

Jadi, bicara apa pun tidak akan mengubah predikat, karena penilaian masyarakat berdasarkan prestasi yang telah terbukti.

Anehnya, Ahok tidak mencalonkan diri, tapi ada yang merasa terganggu dengan eksistensi Ahok. Logikanya, kalau Ahok tidak eksis maka tidak akan diganggu. Bukankah begitu?

“Kepemimpinan Ahok di Jakarta itu bagi saya adalah sejarah buruk negeri ini yang perlu terus dicatat, didokumentasikan untuk disampaikan terus menerus ke anak cucu,” kata Andi Sinulingga.

Baca cuitan pendukung militan Anies ini, saya jadi tertawa cekikikan.

Sampai segitu-gitunya takutnya. Padahal, Ahok cuma memimpin dua tahun.

Tapi, pendukung Ahok tidak boleh marah lewat cuitannya. Justru untuk mengetahui sebesar apa eksistensi Ahok, lihatlah seberapa besar ketakutan Andi.

“Sampai ke anak cucu..” Bahkan, saking luar biasa kuatnya eksistensi Ahok, penilaian itu harus disampaikan terus menerus.

Namun, ketakutan akan eksistensi Ahok sampai ke anak cucu ini bisa dimengerti. Cuma kasihan saja.

Pasalnya? Penjelasannya seperti ini..
Selama Simpang Susun Semanggi (SSS) masih berdiri, selama itu pula rasa takutnya pada eksistensi Ahok, akan ada.

Bayangka, SSS tetap akan berdiri kokoh sampai ke cicit, buyut…yut… nya. Tahu sendiri kan Ahok kalau mengerjakan sesuatu? Awetnya minta ampun, karena tidak ada yang berani korupsi.
(Membayangkan ini yang bikin tertawa)

Juga, sampai ke anak cucu, buyut, mereka jangan dikasih lewat SSS..jangan lewat depan Kali Jodo, Lapangan Banteng ya. Lantas lewat mana? Terserah.
Bagaimana kalau lewat Fly Over Kuningan? Itu juga Ahok.

Sebenarnya, tidak ada yang perlu ditakutkan dari Ahok karena Ahok tidak selevel dengan Anies.

Anies seorang Gubernur. Sedang Ahok hanyalah seorang pelayan masyarakat yang mengabdi pada majikannya, warga.

Dia tidak bisa bertutur manis, karena pendidikannya tidak setinggi Gubernur Anies. Ahok hanyalah seorang pelayan yang jujur, rajin bekerja dan berusaha melayani majikannya dengan baik.

Jadi apa masalahnya dengan pelayan tegas ini sehingga menurut Andi, Kepemimpinan Ahok di Jakarta bagi saya adalah sejarah buruk negeri ini.. etc.?

“Ahok tak punya record melawan arus kekuasaan, ada yang tahu kapan Ahok pernah garang begitu pada penguasa negara?” kata Andi Sinulingga.

Waduh… Jika tidak tahu tujuan Ahok ingin Gubernur, berarti tidak punya wawasan. Harus banyak baca.

Apa waktu kampanye Ahok berjanji, “Saya akan melawan arus kekuasaan dan garang pada penguasa negara?”

Tidak…! Ahok ingin menjadi gubernur bukan untuk melawan arus kekuasaan dan garang pada penguasa negara. Ahok orang bener. Hanya orang yang gak bener yang niatnya seperti itu.

Ini tujuan Ahok ingin jadi gubernur

“Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi warga.” Jejak digitalnya ada. Bisa dilihat.

“Ketika Anda mau mewujudkan keadilan sosial, Anda harus cakap administrasi. Jadi sebetulnya hari ini orang Jakarta diawali mau nggak memilih orang yang cakap menjadi administrator dalam rangka mengadministrasi keadilan sosial tadi. Artinya kami tidak bela orang miskin saja, tidak bela orang kaya, bukan. Kami berbicara keadilan, kami tidak berpihak dengan siapa pun selama dia melanggar aturan,” kata Ahok dalam jumpa pers usai debat ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta, 10 Februari 2017.

Keadilan bersumber dari kebenaran dan
pasti melawan ketidakadilan. Itu berlaku universal. Keadilan tidak akan takut melawan wakil-wakil rakyat, sekali pun harus diteriaki, “Anjing,” gara -gara menolak anggaran UPS 11 triliun.

Rumah Menteng

Ahok itu hanya pelayan masyarakat, tukang bersih-bersih di rumah Menteng, balai rakyat.

Apa pun laporan warga yang tidak benar, Ahok bersihkan.
Orang bersih, pasti suka bersih-bersih.

Hanya orang benar yang berani membuka Rumah Menteng, karena kalau dia tidak benar, itu namanya bunuh diri. Kong kali kong-nya akan ketahuan di hadapan wartawan dan dalam tayangan siaran langsung.

Jadi, sudahlah
Sudah mengerti kan bahwa tujuan Ahok jadi gubernur bukan untuk melawan arus kekuasaan? Karena, Ahok bukan orang gak bener… Tujuan Ahok adalah mewujudkan keadilan sosial bagi warga.

Ahok hanya pelayan masyarakat yang ingin mengabdi kepada majikannya. Biarkan majikannya yang menentukan, pelayan seperti apa yang pernah mereka miliki.

Hampir semua orang bisa bertahan dalam kesengsaraan, tapi jika Anda ingin menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan.
(Abraham Lincoln)

Bagaimana karakter mereka?
Apakah Ahok atau Anies yang lupa diri dan mengingkari janji-janji kampanyenya setelah meraih jabatan? Cukup jawab sendiri dalam hati.

Melongok Perjalanan Stadion BMW Menjadi JIS

Ahok Bangun Simpang Susun Semanggi, Anies Bangun Tugu Sepatu Disebut Proyek Tidak Berguna

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan