Seide.id – Apa pun maksud dan tujuan dari suatu perhelatan untuk mengumpulkan, “ngumpulke balung tuwo” itu layak diapresiasi. Tapi jauh lebih bermakna, jika perhelatan itu mempunyai nilai komersial yang layak dijual guna menghargai diri sendiri.
Maaf, jangan salah persepsi atau tafsir. Lalu tersulut emosi dan bersikap apriori.
Mengumpulkan balung tuwo itu baik dan patut diapresiasi. Selain hal itu tidak mudah, alangkah lebih baik lagi, jika apa pun bentuk perhelatan itu tidak sebatas sebagai ajang reuni. Tidak kalah penting lagi adalah, jika kita mempunyai agenda “ngumpulke balung tuwo” demi masa depan
dan kebaikan bersama.
Kenyataannya, “ngumpulke balung tuwo” itu sekadar untuk ajang reuni, temu kangen, merabuk jiwa, dan konon, agar panjang umur.
Adakah terpikir pula oleh kita, mengumpulkan balung tuwo itu untuk ‘nguwongke’ mereka?
Tidak perlu kaget, terperangah, dan mulut ternganga … oo…
Bagi kita yang mempunyai grup WA, baik komunitas, teman sekolah, teman sekampung, dan seterusnya itu tidak jadi persoalan. Lewat grup itu pula kita bertegur sapa, berbagi informasi, dan akrab. Istilah kerennya, “guyup rukun selawase.”
“Ngumpulke balung tuwo” itu jauh lebih bermakna, jika kita miliki rasa empati dan kepedulian satu dengan yang lain. Misalnya, menarik iuran dan dana yang terkumpul untuk kegiatan bersama, membantu anggota yang sakit, bencana alam, dsb. Sehingga, hidup ini makin bermakna.
Begitu pula bagi komunitas pekerja seni. “Srawung” untuk membangun kebersamaan itu diharapkan makin menumbuhkan semangat mereka dalam berkesenian.
Misalnya, berbagi pengalaman, trik mencari pembeli potensial, dan menjual karya. Mengiklankan agenda kegiatan melalui medsos, IG, tweeter, dsb. Juga memilih tempat ‘representative’ yang mudah dijangkau dan berbiaya murah, karena bekerja sama dengan siempunya tempat, mencari sponsor, dan sebagainya. Sehingga apa pun perhelatannya selalu menarik dan sukses didatangi penonton maupun pembeli.
Dengan koordinasi yang baik dan rapi, diharapkan, apa pun acara keseniannya: teater, lukis, serasehan, dan seterusnya itu bakal mendulang sukses. Baik dalam segi penonton maupun penjualan karya itu sendiri.
Selamat mengkormersialkan diri untuk hargai diri sendiri, dan semoga sukses. (Mas Redjo)