Kumbung jamur tempat budidaya jamur. ( Gambar Dibuat AI)
Selalu saja ada orang-orang kreatif di tengah merosotnya ekonomi atau persaingan dagang. Salah satu jenis usaha pertanian yang tak ada matinya adalah Budidaya Jamur. Saat ini, permintaan melimpah, namun pasokan sangat kurang.
Di daerah Bogor Utara misalnya, seoerang petani yang sudah 15 tahun budidaya jamur tiram, Ade Banjir menyebut bahwa di daerah ini sekarang kebutuhan mencapai 3 ton ( 3,000 Kg) setiap hari, namun petani jamur maupun perusahaan jamur tidak tumbuh pesat. “ Kemungkinan, para pemilik uang banyak, belum melihat potensi ini,” katanya.
Punya Kumbung Meski Tak Punya Lahan
Ade sendiri memiliki 3 kumbung berisi 30,000 baglog yang setiap hari baru bisa menghasilkan panen 60 hingga 100 Kg per hari. “ Padahal pedagang pasar induk yang memesan sudah lebih dari 480 Kg pr hari”, katanya.
Ditambahkan, meski ada yang tertarik budidaya jamur, namun masalah utamanya adalah kepemilikan tanah ( lahan) dan beaya pembuatan kumbung ( rumah budidaya jamur) yang mahal. Selama ini, konotasi orang bahwa investasi jamur adalah investasi yang mahal dan tidak setiap orang mampu, meski peminat banyak.
Namun Ade senang, saat ini ada perusahaan Jamur di daerah Cikuda, Parungpanjang yang melahirkan gagasan untuk menyediakan lahan dan kumbung yang bisa disewa siapa saja.
Dengan biaya sewa sebulan hanya Rp 1 ,5 juta, setiap orang sekarang bisa budidaya jamur tiram. Sewa Kumbung yang dipelopori oleh perusahaan jamur bernama Jamur Cikuda Nusantara itu, sejak November 2023 lalu membuka peluang untuk budidaya bersama masyarakat lain di satu kebin agar mudah perawatan..
Yang menarik, selain menyediakan lahan dan kumbung, Jamur Cikuda juga membeli hasil panen jamur dengan jaminan selain menyediakan petani untuk merawat kumbung dan memetik hasilnya. Menurut Direktur Utama Jamur Cikuda, Maria Shinta bersama suaminya Robert Kennedy, budidaya model sewa kumbung jamur tiram ini salah satu solusi bagi para pensiun, atau pemilik dana maupun mereka yang memiliki hobi menanam jamur tiram.
“ Daripada uang ditabung di bank, dimanfaatkan untuk sewa kumbung hasilnya berkali lipat dari deposito bank”, ujar Maria Shinta. “ Lagian, selain memperoleh profit, menanam jamur juga menanam investasi kesehatan mengingat jamur tiram merupakan Tanaman Ajaib yang memberikan manusia nutrisi, vitamin serta pengobatan alami.
Untuk sewa kumbung, seseorang harus datang berkunjung ke Jamur Cikuda di Parungpanjang agar mengetahui bahwa usaha ini dilakukan secara terbuka. “ Itupun setelah datang, dijelaskan, harus menunggu beberapa waktu mengingat peminat banyak, namun lahan kami terbatas,” ujar Robert Kennedy, Direktur Operasional Jamur Cikuda.
Saat ini, selain di Cikuda, perusahaan telah membangun Mushroom Cluster di desa Cikuda, Mekarsari, serta Rabak. Selain imasyarakat bisa berkunjung setiap saat ke kumbung yang diberi nama penyewa, mereka juga bisa melihat aktivitas di kumbung atau pertumbuhan jamurnya melalui aplikasi MushGrow yang memudahkan orang melakukan pemantauan budidaya jamur tiram dari tempat di seluruh jagad sepanjang ada internet.
Booming Masakan Jamur Para Koki
Mengungkap Misteri Jamur: Sejarah Penemuan yang Menggetarkan
Kesehatan Tersembunyi di Balik Jamur Tiram