PENYUARA ITU TELAH PERGI

Siang itu surya berapi sinarnya Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak seketika Malapetaka seakan menyelinap Berita menggelegar aku terima Kekasih berpulang ‘tuk selamanya Hancur luluh rasa jiwa dan raga Tak percaya tapi nyata ..

Begitu potongan dari lagu yang dikumandangkan Titiek Puspa ketika artis dan komedian terkenal, Bing Slamet , meninggal pada tahun 1975.

Mungkin itu juga yang dirasakan sebagian orang ketika sore tadi, Boedi Djarot, yang dikenal sebagai pejuang suara rakyat meninggal dunia.

Begitu juga yang dirasakan Seide, yang tiga minggu lalu sempat satu bis bersama almarhum saat di Jawa Barat

Kerap menyuarakan kegalauannya pada situasi yang dianggap tidak benar, Boedi Djarot kemudian disebut tukang kritik atau penjaga pemerintah.

Sesungguhnya, berawal dari musis, Boedi Djarot lalu menyuarakan kegalauan lewat lagu-lagunya yang ia sebut untuk menjaga langkah-langkah pemerintah.

Pada perjalanannya, adik kandung dari aktor besar Slamet Rahardjo dan Eros Djarot ini kemudian dikenal juga sebagai Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) bersama Aldi Nababan sebagai Sekjen.

Ada pun menurut Aldi Nababan, almarhum akan dimakamkan besok pagi di Ciputat, Tangerang Selatan.

Selamat Jalan Boedi Djarot

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan