Perjuangan Kehidupan Zaman Digital, Menulis Kehidupan – 186

Selain mendapat kemudahan, teknologi informasi digital juga membawa tantangan baru, dari kota hingga semua pelosok dunia. Informasi begitu deras membanjiri pikiran dan tidak mudah memilah serta memilih yang diperlukan. Nilai baru ditawarkan dan prinsip komersial makin menguasai semua sektor kehidupan.

Di tengah kota, deru debu kendaraan, kilau gemerlap zaman serta aneka tawaran menggoda. Hidup dipacu demi meraih kebutuhan. Pengalaman perjuangan hidup ini, kutuliskan dalam sajak: Dalam Kilau, Deru dan Debu

Nafas menderu menggilas waktu
menyusuri lika-liku kehidupan
dari kampung ke metropolitan
lintasi padang belantara asa
menulis seribu angan harapan
mengukir sejuta lembar impian
agar menjelma jadi kenyataan
pada lembar-lembar jejak
dalam detak jantung berpacu
dalam silau, deru dan debu
ikuti irama dentang zaman

Dalam deru mesin kendaraan
langkah berpacu menggapai rindu
pikiran dikuras penuhi kebutuhan
rasa sering diabaikan
karena kesempatan tak terganti
demi meraih angka harga
lantaran kontrak tenaga jasa
oleh pihak yang berkuasa
juga demi memenuhi kebutuhan
dalam relasi saling membutuhkan

Dalam debu polusi kota
dengan aneka kegiatan hidup
dari penganggur jalanan, buruh pabrik, buruh bangunan, pedagang asongan, pekerja kantoran, pengusaha dan politisi, dan aneka profesi lainnya
Semua penghuni metropolitan
berpacu dalam deru debu
mengejar yang dituju
memburu tak kenal waktu
demi menjamin damba rindu
dari kelana nurani jiwa
dengan nalar dan raga
dan sering korbankan rasa
karena waktu dibayar harga

Silau zaman gemerlap kota
memikat mata menggoda rasa
memaksa daya nalar bergulat
untuk abaikan atau peduli
untuk memilah dan memilih
Namun
makin silau layar gadget
dengan banjir tawaran
dengan booming informasi
yang bisa hempaskan pribadi
terkulai dan tak berdaya
merawat jiwa nurani
memagari selera emosi
kendalikan kebutuhan jasmani
yang datang tak henti
dari gemerlap zaman digital ini

Mengembara dalam deru debu
berpacu dalam gemerlap kilau
kelana warga metropolitan
kembara segenap insan
tinggalkan adat budaya lampau
korbankan sejuta rasa
Karena
waktu sangat berharga
dan tidak bisa ditunda
demi meraih cita-cita
demi nasib keluarga
berkorban demi damba
agar bisa bahagia
membuat hidup bermakna