PM Belanda Meminta Maaf , Indonesia Anggap Belum Resmi

Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte, di Gedung Europa, Brussels, Rabu (14/12/2022). (Foto: BPMI Setpres)

Pertemuan bilateral PM Belanda Mark Rutte dan Presiden Jokowi di Gedung Europa, Brussels, Rabu (14/12/2022). Pemerintah Belanda mengajukan permohonan maaf secara resmi kepada pemerintah Indonesia terkait keterlibatan negerinya dalam perbudakan di Indonesia.  “Ajukan aja resmi kepada pemerintah, nanti pemerintah akan merespons. Seperti apa responsnya kan itu nanti pemerintah memperbincangkan itu, “ pinta Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin (Foto: BPMI Setpres)

Seide.id –  Perdana Menteri Belanda Mark Rutte,  atas nama Belanda meminta maaf, karena telah memiliki peran historis dalam perbudakan, dan konsekuensi yang diakuinya masih berlanjut hingga hari ini.  “Hari ini saya meminta maaf,” kata Rutte dalam pidato di gedung Arsip Nasional Belanda, Senin (19/12/2022) waktu setempat,  yang juga disiarkan ke seluruh negeri.

“Selama berabad-abad negara Belanda dan perwakilannya telah mengaktifkan dan menstimulasi perbudakan dan mendapat keuntungan darinya,” tambahnya.

PM Belanda Mark Rutte meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam perbudakan selama 250 tahun. Dia menyebutnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Permintaan maaf ini datang hampir 150 tahun setelah berakhirnya perbudakan di koloni-koloni luar negeri Belanda, termasuk Suriname di Amerika Selatan, Indonesia di timur, serta pulau-pulau Karibia seperti Curacao dan Aruba.

“Benar bahwa tidak seorang pun yang hidup hari ini menanggung kesalahan pribadi atas perbudakan…(namun) negara Belanda memikul tanggung jawab atas penderitaan luar biasa yang telah dilakukan terhadap mereka yang diperbudak serta keturunan mereka,” katanya.

Permintaan maaf muncul di tengah pertimbangan ulang yang lebih luas tentang masa lalu kolonial Belanda, termasuk upaya untuk mengembalikan karya seni yang dijarah, dan perjuangannya melawan rasisme saat ini.

Sejarawan memperkirakan pedagang Belanda mengirim lebih dari setengah juta orang Afrika yang diperbudak ke Amerika Selatan, kebanyakan ke Brasil dan Karibia, dan lebih banyak orang Asia yang diperbudak di Hindia Timur atau Indonesia sekarang.

Banyak orang Belanda bangga dengan sejarah dan kehebatan angkatan laut negaranya dalam perdagangan.  Namun, anak-anak tidak banyak diajarkan soal peran dalam perdagangan budak yang dimainkan oleh Perusahaan Hindia Barat Belanda dan Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang menjadi sumber utama kekayaan nasional.

Selanjutnya Apa  Artinya untuk Indonesia?

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.