Rektor Koruptor

Rektor melakukan suap beaya masuk universitas negeri

Maling ayam karena kelaparan bisa menjadi empati orang. Tapi kelaparan seperti apa yang dilakukan para profesor, rektor hingga nekad korupsi. Foto : Padang Info

Tidak elok menyandingkan dua predikat ini: rektor dan koruptor. Namun yang terjadi saat ini seorang rektor yang korupsi uang masuk kampus, selain hilangnya kewibaan universitas negeri, merupakan hancurnya karakter seorang rektor dalam memalukan diri sendiri. Para pendidik di kampus itu telah mengajari masiswa baru bagaimana cara korupsi.

Padahal, sebelumnya, telah dilakukan rapat antara para rektor dan KPK yang menyatakan bahwa untuk menjaga integritas universitas dan nama baik para pendidik di kampus negara, KPK akan mengawasi kegiatan kampus berkaitan dengan korupsi. Semua setuju, semua sepakat dan menyambut baik niat KPK.

Apakah Profesor Universitas Lampung ( Unila) Prrofesor Dr Karomani tertidur saat pertemuan dengan KPK tahun lalu atau lupa ?

Suap Penerimaan Mahasiswa

Yang jelas, KPK telah menangkap Prof Karomani, bersama Ketua Senat Unila Muhammad Basri, dan Wakil Rektor Bidang Akademik Heryandi telah ditetapkan tersangka atas dugaan kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri tahun 2022.

Barang bukti berupa uang tunai Rp 414,500,000. Slip setoran deposito di suatu bank Rp 800,000,000, kunci safe deposit box bank, berisi emas senilai Rp 1,4 miliar !

Sedih melihat para pengajar digelandang ke kantor KPK seperti maling yang ketangkap basah mencuri ayam tetangga. Semua mata melotot kepada para ahli pendidik dan terpelajar ini. Kelaparan macam apa yang membuat para profesor dan pendidik itu hingga melakukan korupsi ? 

Penangkapan yang dilakukan kepada kelompok professor dari sebuah universitas yang dibiayai negara, adalah simbol hancurnya moralitas pendidikan kita. Mereka telah tega memalukan diri sendiri sebagai pendidik moral, dan secara tak langsung telah mengajari mahasiswa baru bagaimana menilep uang masyarakat untuk memperkaya diri sendiri.  

Rendahnya Moralitas Pendidik

Kampus atau universitas selama ini sejak dulu dipandang sebagai pusat peradaban manusia. Mendidik manusia untuk pintar dan memiliki akhlak. Tetapi, sekarang ini, dengan ditangkapnya para pendidik di kampus negeri yang selama ini dicukupi negara, telah menghancurkan semua yang dibangun atas nama moralitas, integritas, kecerdasan manusia berpendidikan. 

Korupsi dengan cara memungut uang masuk sekolah yang dilakukan para pendidik di Universitas Lampung ini, merupakan korupsi paling rendah derajatnya dibanding korupsi dalam bentuk apapun. Termasu maling ayam karena kelaparan.

Korupsi yang dilakukan oleh pejabat itu merendahkan derajat kekuasaan yang agung. Korupsi yang dilakukan para politisi itu menunjukkan hawa nafsu rendah seseorang untuk berkuasa. Namun korupsi yang dilakukan para pendidik, para intelektual di sebuah universitas negeri,  merupakan bentuk rendahnya akhlak dan moralitas para pendidik.

Jika sudah begini, dan mungkin juga dilakukan di tempat lain, jangan harap kita memiliki mahasiswa untuk menjadi SDM berdedikasi dengan moral tinggi. 

BACA LAINNYA

Pendidikan Setinggi Mungkin. Tepatkah?

Sertifikasi Halal dan Potensi Korupsi di MUI dan Kemenag RI

Ini Alasan Mengapa Anda Masih Layak Berharap Pada Aset Kripto

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.