Semar Penekun Budaya Panji Sutradara ACI Telah Pergi

Seide.id. Semar Suwito Yasin, penulis, sutradara, videografer dan seniman Pendiri Komunitas Seni Budaya BrangWetan telah meninggal pagi ini. Sahabat sesama seniman di Seni Budaya BrangWetan, Henri Nurcahyo dan Adam A Chevny, yang tinggal satu RT dengan almarhum mengabarkan pada Seide. Belum jelas sakit yang diderita ayau covid. Sampai tulisan ini dumuat, tetangga belum berani menangani jenasah.

Lelaki kelahiran Surabaya 22 Maret 1956 ini berasal dari Kampung Kebangsren, Surabaya, depan hotel JW Marriott. Rumahnya di perumahan Lembah Harapan jarang ditempati. Baru dua tahun belakangan ini dia tinggal di Lembah Harapan bersama dengan isterinya, meski masih sering bolak-balik ke Kebangsren.

Beberapa dokumenter kesenian yang nyaris punah dibuatkan dokumenter diproduksi TVRI Pusat 2013, diantaranya; Wayang Songsong Sunan Drajat (Paciran – Lamongan), Panji dalam Tari Topeng Jati Dhuwur (Kesamben – Jombang), Kentrung Dimana Kau (Kentrung Jati Menoek – Jombang), Wayang Potehi (Surabaya – Mojokerto – Gudo Jombang).

Semar Suwito pernah menulis skenario dan menjadi pengatur laku di televisi Surabaya dan Jakarta, menjadi astrada pada film kolosal Merdeka atau Mati dan Soerabaia’45 mendampingi Gatut Kusumo dan Imam Tantowi. Termasuk menulis skenario dan menyutradarai sejumlah film serial Aku Cinta Indonesia (ACI) produksi Pustekom Dikbud RI bekerjasama dengan PPFN Th. 1992-1993.

Menurut Henri, Semar terakhir membuat posting 14 jam yang lalu yang mengabarkan nomor WA-nya dibajak lagi. Indonesia kehilangan sosok produktif dan berjasa dalam mengembangkan budaya daerah. (ms/hn)

Avatar photo

About Henri Nurcahyo

Penulis, Ketua Komunitas Seni Budaya Brang Wetan, Pengajar Mata Kuliah Kajian Panji di Universitas PGRI Adibuana (UNIPA), tinggal di Sidoarajo.