Tanpa ‘Restu’, Nitram Tetap Dikirim ke Cannes


Sutradara dan aktor Nitram di Cannes. Film yang menghipnotis, tulis The Guardian . (Foto : FestivaldeCannes)

Oleh AYU SULISTYOWATI


SEPULUH TAHUN absen, Australia akhirnya datang ke Cannes membawa film garapan sutradara asli Aussie, Justin Kurzel : Nitram.
Diikutkan dalam kompetisi Palme d’Or, Nitram merupakan dramatisasi penembakan masal di Port Arthur tahun 1996. Peristiwa yang dikenal sebagai ‘Pembantaian Port Arthur’ itu menewaskan 35 orang dan melukai 23 korban.

Sang pembantai, Martin Bryant di film ini diperankan oleh aktor Amerika, Caleb Landry Jones. Sementara orangtua Bryant diperankan dua aktor senior Australia: Judy Davis dan Anthony LaPaglia.

Martin Bryant sendiri dihukum seumur hidup tanpa banding atau pembebasan bersyarat atas tindakan yang dilakukannya. Kasus ini sempat mengundang reformasi dan persyaratan kepemilikan senjata berapi.

Ide memfilmkan Nitram yang tak lain adalah ‘Martin’ bila dibalik, sempat dikritik banyak orang. Sebagian mengatakan hal ini bisa melukai hati keluarga korban yang masih hidup.

Namun sebagai sineas, Justin Kurzel dan penulis naskah Shaun Grant yang pernah sukses menggarap True History of the Kelly Gang punya alasan lain. Bagi mereka sejarah layak difilmkan. Dan mereka juga mengatakan dengan adanya film ini, maka orang akan makin berhati-hati menggunakan senjata.

Tahun lalu, ketika shooting film ini akan dimulai, Perdana Mentri Tasmania Peter Gutwein mengatakan kalau ia merasa tak nyaman dengan pembuatan film ini. “Saya berharap mereka punya kepekaan memproduksi film seperti ini, lantaran bisa membangkitkan situasi tak mengenakan bagi sebagian komunitas,” begitu komentarnya. “Tapi, saya tak punya hak untuk menyensor film mereka.”

Sejarah harus diungkapkan – meski kelam, dwmikian keyakinan sang sutradara.

Kurzel sendiri mengambil gambar di Geelong, Victoria, demi menghindari keresahan penduduk Tasmania, di mana lokasi penembakan terjadi.

Begitu film kelar, Perdana Mentri Australia Scott Morrison mengatakan kalau dirinya ‘terkejut’ oleh film yang mengungkit kembali kasus Bryant ini.

Toh, meski tanpa ‘restu’, Nitram tetap melenggang ke Cannes, dan mendapat sambutan hangat dari media dan kritik. Bahkan media terkenal Inggris, The Guardian menyebut Nitram sebagai film yang menghipnotis dan memberinya nilai 8 dari 10. ***

Avatar photo

About Ayu Sulistyowati

Mantan Senior Editor di Catchplay, Penulis Lepas Rumah Beruang Production, Penulis Naskah Lepas di Paso Film Centre, Editor Majalah Prodo, Editor In Chief kemana.com, Sekretaris di Bloomberg, Reporter di cewekbanget.id (1995-1997)