UANG TANPA BUNGA UTANG BERBUNGA

Kalangan tertentu yang mengharamkan bank sungguh tidak melihat kenyataan ini. Utang pada perorangan tanpa ketentuan jelas sperti di Bank akan merasa diteror. Kenapa? Meski waktu utang,  ngomongnya tanpa bunga, tapi begitu lunas, secara tak langsung ia minta uang terima kasih. Uang terimakasih ini kadang besarnya lebih besar dari bunga bank.

Bila tak mampu bayar, ia akan tetap nagih sebesar minimal utangnya. Yg kejam, malah plus uang terimakasihnya yg berlipat. 

Bandingkan dengan bank. Kalau nasabah tak mampu bayar sekian tahun, kadang tagihannya  diturunkan. Ada yg sampai separuhnya. Kalau tak mampu sama sekali, bisa diputihkan.

Saya pernah sakit lama. Pinjam uang 100 juta ke seorang yng kelihatn islamis. Bayarnya dicicil. Begitu cicilan lunas, ia mnta tambah sekian puluh persen, dan dicicil. Ini tak akan terjadi pada bank.

Temanku yg tergila gila dengan uang Dinar, konon lebih syariah, mbuat pasar muamalah. Orang yg mau beli sesuatu di pasar muamalah harus menukarkan uangnya dengan dinar. Akibatnya harga barang di pasar tsb lebih mahal sekian puluh persen dari harga di pasar umum. Rugi kan.

Avatar photo

About Syaefudin Simon

Jurnalis Senior, tinggal di Bekasi. Penulis beberapa buku termasuk Ghost Writeer. Salah satu buku karyanya yang membaut ia menyesal membautnya adalah buku berjudul Korupsi No Bapak Pemberantas Korupsi