Foto : Jessica Lewis/Unsplash
Berwirausaha itu ibarat menulis novel. Kita lebih dulu menentukan thema dan membuat kerangka novel agar alur cerita tidak ngelantur tiada ujung.
Begitu pula dengan wirausaha. Kejelasan dan arah bidang usaha yang hendak ditekuni itu akan memudahkan kita untuk mewujudkan target demi target, dan sukses mencapai tujuan.
Target demi target itu pasti, karena tanpa fokus, tujuan usaha jadi tidak jelas. Bukan alon-alon asal kelakon_yang penting sampai ke tujuan, melainkan agar kita lebih mudah mengeksekusi target. Lalu mewujudkan rencana besar itu.
Sebagai contoh, kita ingin berjualan perlengkapan laundry dengan membuka toko. Kita sebagai pengecer, pedagang, agen, atau kelak jadi produsen untuk memproduksi sendiri.
Perencanaan usaha yang matang ini dimaksudkan untuk membuka pola pikir kita secara luas dalam menyusun strategi pemasaran, promosi, pengembangan, dan seterusnya.
Peningkatan usaha ini diharapkan makin memacu kita dalam menyikapi perkembangan zaman. Kita harus berubah agar kita tidak digilasnya.
Jangan bilang hal itu tidak mungkin atau mengecilkan nyali sendiri. “Orang lain mampu dan sukses, kita juga bisa melakukan semua itu.” Orientasi itu yang harus memacu semangat agar kita berjuang pantang menyerah.
Dari dagang eceran, kita meningkat ke agen, suplayer, hingga membuka industri sendiri. Untuk pemodalan, kita hidup prihatin dengan cara menabung. Jika hutang ke bank, kita harus mengkalkulasi secara cermat dari pengadaan bahan, produksi, penjualan, hingga omset agar tidak salah langkah alias gagal bayar.
Langkah cepat untuk pengembangkan usaha adalah keberanian kita untuk alih teknologi dari karya manual ke indrustrialisasi. Dari usaha konvensional ke usaha online dan digitalisasi.
Ingin sukses dalam menyikapi perubahan zaman? Yang penting kita ojo dumeh, ojo kagetan lan ojo gumunan. Jauh lebih dahsyat lagi, jika kita sukses nguwongke menungsa, karena kita peduli untuk berbelarasa dan berbagi.