Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan 100 finalis FoodStartup Indonesia 2021 untuk selanjutnya akan diberikan pendampingan dan berhak mengikuti kegiatan “Demoday” pada September 2021 di Yogyakarta.
Sebelum pengumuman dilakukan, tahapan kurasi selama 4 hari (22-25 Juni 2021) pun dilakukan. Hasil pengumuman dapat diakses peserta dan publik secara online.
Pengumuman 100 finalis program FoodStartup Indonesia (FSI) 2021 digelar secara resmi pada Selasa (29/6/2021) melalui laman https://www.foodstartupindonesia.com/ dan Instagram Foodstartupid.
100 finalis FSI 2021 yang terpilih secara demografi berasal dari 9 provinsi dengan dominasi masih berasal dari provinsi di Pulau Jawa. Adapun data provinsi finalis FSI yaitu DKI Jakarta (23,5 persen), Jawa Barat (15,3 persen), Jawa Timur (12,2 persen), Jawa Tengah (11,2 persen), Banten (10,2 persen), DI Yogyakarta (8,2 persen), Riau (5,1 persen), Aceh (2 persen), dan Sumatra Utara (2 persen).
Sementara bila dilihat berdasarkan gender, perbandingan laki-laki dan perempuan yaitu 59,2 persen dan 40,8 persen. Angka ini membuktikan bahwa animo peserta dari kedua kategori hampir sama besar.
Data penting lainnya dari finalis FSI 2021 yaitu berdasarkan omzet usaha pertahun terbagi menjadi 3 kategori yaitu peserta yang memiliki omzet lebih dari Rp1 miliar sebanyak 38,8 persen, omzet Rp500 juta-Rp1 miliar (33,7 persen), dan kurang dari Rp500 juta (27,6 persen). Sementara berdasarkan kategori usaha terdiri dari _food manufacture_ (59,2 persen) dan _food service_ (40,8 persen). Terakhir, berdasarkan kategori bahan yaitu _mixed/non plant based_ (57,1 persen) dan _plant based_ (42,9 persen).
Direktur Akses Pembiayaan, Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim menjelaskan, sebelum pandemi, BPS mencatat subsektor makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 7,95 persen yoy pada akhir tahun 2019.
“Sektor ekraf mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Dan subsektor kuliner menjadi primodona bagi para pelaku usaha. Sehingga kehadiran FSI sangat penting untuk mendorong peningkatan kapasitas bisnis peserta terpilih,” kata Hanifah.