Seide.id- Monumen yang dibangun gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkesan ala kadarnya, tidak serius, usia monumen juga seumur jagung alias tidak bertahan lama. Ada yang malah mangkrak dan raib.
Netizen menggunjingnya. Termasuk mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, “Karyanya hanya sekelas karya seorang lurah bukan karya kelas Gubernur Jakarta, Ibukota Negara” tutur Ferdinand pada wartawan. “Minus ide, miskin gagasan. Memang bekerja tak semudah bicara” sambung Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat.
Berikut monumen yang dibuat oleh gubernur lulusan luar negeri itu:
- Instalasi Bambu ‘Getah Getih’
‘Getah-Getih’ ini dipasang pada 14 Agustus 2018 di Bundaran HI untuk memeriahkan Asian Games. Biaya yang dikucurkan sebesar 550 juta rupiah, berkat bantuan 10 BUMD DKI.
iufat bambu yang tidak bisa bertahan lama, karya seniman Joko Avianto ini lapuk karena terjemur dan kehujanan, dan akhirnya terpaksa dibongkar tanggal 17 Juli 2019
2. Instalasi Gabion
Setelah ‘Getah-Getih’ dibangunlah Instalasi Gabion. Terdiri atas batu kali yang ditumpuk tinggi dan diberi kurungan pagar kawat. Di atas tumpukan bebatuan tadi tampak ditanami bougenville warna-warni.
Di sekitarnya dibuat taman kecil ada sansevieria (lidah mertua), lollipop, dan bougenville. Biayanya mencapai Rp 150 juta.
Instalasi ini dibongkar pada Desember 2019, dengan alasan persiapan penyelenggaraan acara tahun baru 2020.
Gabion kembali dipasang pada 4 Januari 2020. Dan langsung mendapat kritik tajam dari para pembayar pajak di Jakarta karena dianggap hanya pemborosan saja.
3. Tugu Sepeda
Tugu ini dikerjakan bulan April 2021. Maskudnya baik, yakni mendorong pola hidup sehat masyarakat selama pandemi virus Corona-19.
Warga diajak agar berolah raga, naik sepeda supaya sehat. Biayanya menelan 800 juta rupiah, sumbangan dari berbagai pihak swasta.
Targetnya, monumen ini akan menjadi tempat singgah bagi mereka yang sedang keliling naik sepeda dan berfoto ria disana.
Namun sampai hari ini pembangunan tugu sepeda tak ada kabar kelanjutannya. ‘Tugu’ kini mangkrak.
4. Tugu Sepatu
Tugu Sepatu ini paling anyar. Masih baru. Pembangunan dilakukan atas kerjasama Dinas Parisiwata, Ekonomi Kreatif DKI Jakarta dan Jakarta Experience Board (JXB).
Beberapa instalasi sepatu raksasa dibangun di sejumlah titik di Jakarta, dibangun untuk menandai mulainya Festival Kolaborasi Jakarta 2021, sebagai bentuk dukungan Pemprov DKI terhadap pelaku ekonomi kreatif.
Sayang, tugu ini menjadi aksi ajang vandalisme. Ada tangan yang mencorat-coret. Tugu yang belum jelas menghabiskan biaya berapa, kini sudah raib entah kemana.
Hilangnya monumen yang baru muncul ‘kemarin sore’ tentu jadi bahan senyuman warga.