Ada 57,4 Juta Ton Sampah Elektronik di Tahun 2021

Di Eropa, satu dari tujuh peralatan elektronik di rumah tangga berakhir di laci rumah, karena tidak digunakan atau tidak berfungsi. Di Prancis, lima kilogram produk (elektronik) per orang tidak berfungsi (sementara) 17 Kg jarang digunakan. Bagaimana dengan di rumah Anda?

Seide.id –   Jumlah sampah elektonik atau e-waste yang dibuang diperkirakan mencapai 57,4 juta ton pada tahun 2021, menurut  forum Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) . Ini artinya ada tambahan 2 juta ton dibandingkan tahun lalu.

Angka itu setara dengan berat Tembok Besar China, menurut WEEE, meski perkiraan berat Tembok Besar China bervariasi.

Limbah elektronik memiliki beragam kandungan, mulai dari emas dan perak, yang jumlahnya sedikit, hingga kaca dan elemen jarang lainnya.

Tapi hanya sekitar 17,4 persen yang akan didaur ulang secara efektif, menurut angka tahun 2019, mengutip artikel ini dirangkum oleh Mariah Papadopoulos.

Diungkapkan pula, jumlah sampah elektronik secara global meningkat lagi tahun ini. Sayangnya sebagian besar tidak mungkin didaur ulang.  Sampah elektronik diperkirakan akan mencapai 70 juta ton per tahun pada tahun 2030. Hanya 17,4 persen dari limbah elektronik yang bisa didaur ulang secara efektif.

Itu berbeda dengan persepsi publik bahwa 40-50 persen sampah elektronik didaur ulang, menurut Forum WEEE.

Pekan lalu berlangsung peringatan Hari Limbah Elektronik Internasional: acara tahunan yang dibuat oleh Forum WEEE untuk meningkatkan kewaspadaan soal sampah elektronik yang semakin meningkat.

Tahun ini WEEE ingin mendorong daur ulang limbah elektronik rumah tangga, yang sebagian besar tidak terpakai oleh kita.

“Kami berharap meningkatkan kesadaran di antara warga tentang pentingnya mengembalikan produk elektronik yang tidak lagi berfungsi atau tidak digunakan lagi,” kata Pascal Leroy, Direktur Jenderal Forum WEEE.

“Di Eropa, satu dari tujuh peralatan elektronik di rumah tangga berakhir di laci rumah, karena tidak digunakan atau tidak berfungsi.”

“Di Perancis, lima kilogram produk (elektronik) per orang tidak berfungsi (sementara) 17 Kg jarang digunakan.”

Membuat daur ulang sebagai pilihan yang mudah diakses orang menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan jumlah limbah elektronik yang didaur ulang, kata Pascal.

“Kenyamanan itu penting, yaitu membuat pengembalian produk listrik ke toko atau fasilitas umum menjadi lebih mudah.”

Selanjutnya, beralih ke ekonomi sirkular

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.