Oleh RAMADHAN SYUKUR
WAKTU masih jadi ketua mahasiswa jurusan, suatu hari salah seorang teman gue menghilang dari kampus. Hampir dua bulan gak kelihatan batang hidungnya.
Setelah gue cari tahu lewat sohib akrabnya, ternyata dia ambil cuti. Alasanya, kagak punya duit buat bayar kuliah semester ini.
Maka biar dia bisa kuliah lagi, gue galanglah nyari dana, sendirian aja, friend to friend. Sumbangan seiklasnya. Seribu perak juga gue terima.
Akhirnya terkumpulah sejumlah uang yang lebih dari cukup buat bayar kuliah satu semester.
Lewat aksi menggalang dana iseng itu gue jadi tahu, siapa aja temen gue yang pelit dan siapa aja yang baik. Ternyata, yang sumbangannya paling gede bukan dari orang yang gue tahu kaya, tapi justru dari orang yang sehari-hari buat dirinya aja susah.
Beberapa hari ini banyak orang dikejutkan setelah tersiar kabar, ada sebuah keluarga bernama Keluarga Akidi Tio, pengusaha asal kota Langsa, Aceh Timur, memberi sumbangan untuk penanganan covid-19 sebesar 2 Triliun. Waaaw… ruar biasa.
Siapa yang kenal dengan kekuarga ini? Gak ada. Padahal di negeri ini banyak sekali orang yang mungkin lebih kaya dari keluarga Tio. Sayang mereka gak tergerak hatinya.
Coba kita bandingkan sumbangan covid yang pernah dilakukan orang terkaya di dunia.
Yayasan Bill Gates dan Melinda Gate memberikan sumbangan sebesar 10 juta US dolar atau Rp137.253.000.000 untuk membantu pasien-pasien yang positif terkena covid.
Jack Ma pendiri Alibaba menjanjikan akan mengembangkan vaksin coronavirus melalui Jack Ma Foundation dengan nilai 14 juta US dolar atau 100 juta yuan atau setara dengan Rp192.154.200.000
Miliarder lain di Negara China seperti Robin (pendiri Baidu), Ma Huateng (pendiri Tencent) dan Zhang Yiming (pendiri Tik Tok), bersama-sama menjanjikan sumbangan sebesar 115 juta US dolar atau Rp 1.578.409.500.000
Dan perusahaan multinasional lain di Amerika Serikat dan Eropa seperti Microsoft, Dell, L’Oreal, dan Cargill juga urunan mengumpulkan uang sumbangan yang jumlahnya sekitar 1,4 juta US dolar (10 juta yuan) yang setara dengan Rp 19.215.420.000.
Jadi sumbangan dari Keluarga Akidi Tio menurut gue berhasil memecahkan rekor sumbangan terbesar di dunia untuk menangani covid. Salut dan salut.
“Ke mana aja ya Keluarga Cendana atau Keluarga Cikeas yang katanya kaya raya itu. Kok gak kelihatan sumbangsih kemanusiaannya buat covid.” Kata temen gue.
Gue sih no comment untuk mereka. Dari sana gue berkesimpulan “Orang kaya itu bukan dari seberapa banyak dia punya harta, tapi seberapa banyak dia berani menyumbangkan hartanya.”
Kali ini gue nobatkan, orang paling kaya di dunia adalah Keluarga Akidi Tio. Salam takzim.