Seide.id. – Ekonom, analis bisnis, kolumnis, jurnalis, aktifis 66, Christianto Wibisono meninggal dunia pada hari ini, Kamis (22/7).
Christianto Wibisono meninggal pada usia 76 tahun, pada pk.17.05 WIB, sehari menjelang ulang tahun pernikahannya yang ke 50, sebagaimna dibenarkan putinya Astri Wibisno kepada media.
“Beliau memegang buku kesayangannya Wawancara Imajiner Bung Karno pada saat dia pergi,” ujar Astri Kamis (22/7/2021).
Lahir di Semarang, Jawa Tengah, 10 April 1945 atas nama Oey Kian Kok, almarhum dikenal sebagai analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia merupakan pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1980.
Awal kariernya dimulai sebagai penulis di suratkabar yang diterbitkan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966.
Pada tahun 1971, bersama Goenawan Mohamad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah TEMPO.
Tahun 1974 kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP UI 1978. Menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan, ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt.
Pada Kerusuhan Mei 1998 rumah putrinya Jasmine Wibisono di Pantai Indah Kapuk menjadi salahsatu dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah.
Sebelumnya, dia menerima surat kaleng yang isinya kata-kata kasar dan bernuansa SARA. “Saat itu memang saya kerapkali mengkritisi kekayaan yang dikumpulkan oleh Soeharto dan kroni-kroninya yang saya perkirakan mencapai sekitar Rp 200 triliun. Sempat ada yang informasi ke saya, bahwa saya mungkin akan ditangkap. Kaki-tangan Soeharto masih kuat meskipun dia sudah lengser,” kata Chris kepada media.
Selamat dari kerusuhan 1988, doa hijrah ke Amerika Serikat . Di sana dia menjadi pelobi (lobbyist) kepentingan Indonesia di Washington DC sambil memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS
Pada Juni 2001 batal masuk reshuffle Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid. 2006 kembali ke Indonesia menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (2007-2010).
Christianto juga sempat bergabung dengan PSI untuk menjadi caleg pada Pemilu 2019 lalu. Beberapa buku yang pernah dia terbitkan seperti ‘Ke arah Indonesia Incorporated‘ dan ‘Wawancara imajiner dengan Bung Karno’.
“Satu putra terbaik bangsa meninggal harin ini, ” tulis Azmi Abubakar, aktivis pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa yang di Tangerang Selatan, Provinsi Banten di Twitter. “Terima kasih atas segala bhaktimu bagi bangsa dan negara“
“Selamat jalan Pak Christianto Wibisono. Beristirahatlah dalam damai,” ujar Juru Bicara PSI Andy Budiman dalam akun resmi Twitternya, Kamis (22/7). – dms.