Saatnya mencoblos, saatnya menentukan yang terbaik untuk semua ( Foto: Istimewa)
Hari ini, masyarakat Indonesia kembali melakukan Pemilihan Umum ( Pemilu) 2024. Ada 3 Capres-Cawapres yang maju merebut posisi Calon Presiden Repubik Indonesia. Capres No.1 A Baswedan – Muhaimin Iskandar, Capares No.2 Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Gibran dan Capres 3 Ganjar Pranowo- Mahmud MD.
Siapapun pemenangnya, mestinya rakyat Indonesia, dari golongan manapun dapat memahami kondisi dan situasi yang terjadi. Seandainya, ada ketidakpuasan, bisa disalurkan pada jalur hukum dan aturan yang berlalu.
Hindari Provokasi dan Hoax
Tidak perlu ada upaya-upaya kekerasan, pemaksaan, demo atau tindakan anarkis. Selain melelahkan, hal itu juga merugikan kita semua. Apalagi jika itu dilakukan hanya karena provokasi atau dorongan dari beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab seperti pembakaran surat suara di Papua oleh beberapa gelintir masyarakat setempata hanya karena hoax.
Rakyat Indonesia mesti belajara dari pemilu-pemilu sebelumnya. Rakyat Indonesia mesti lebih dewasa bahwa pemilihan umum menentukan Presiden dan Wakil presiden beserta para anggota DPR/D, sekedar kegiatan politik yang rumit prosesnya, yang sulit terlihat secara transparant. Hanya bisa dibuktikan setelah terjadi dan ada bukti,
Tidak bisa kecurangan dibeberkan di medsos seperti informasi saat ini yang seolah pemerintah yang berkausa sekarang adalah Orba Baru. Tidak bisa data-data atau kecurangan dibeberkan di medsos seperti dilakukan para “ pakar politik dan ineteltual” seakan pemerintah brengsek atau curang. Jika memang punya data tak perlu melakukan kampanye terselubung melalui program Dirty Vote, namun tidak berani membawa persoalan kecurangan melalui hukum Terlebih di masa tenang, itu termasuk “ serangan di masa tenang”.
Kita tidak bisa meminta setiap orang yang terlibat dalam pemilu untuk jujur. Kita hanya bisa menentukan diri kita untuk tetap jujur namun kritis terhadap ketidakjujuran dengan menyelesaikan melalui jalur hukum.
Pemilih yang enggan, malas memilih atau golput adalah golongan orang yang tidak bertanggungjawab terhadap masa depan Indonesia yang dipilih secara bersama. Golput, adalah hak pi;ih yang justru dipiloihkan orang lain yang tidak diksetai oleh pemilik suara siapa yang dipilih. Jika pilihannya salah, itu pilihan si golput. Pemilih yang nasibnya justru ditentukan oleh orang lain. Padahal memilih adalah menentukan masa depan pemimpin dan negara Indonesia, termasuk nasib pemilih.
Rekam Jejak
Sebagai pemilih, kita bisa membuat perubahan dan menentukan siapa yang kelak akan memimpin kita. Kita bisa melihat jejak rekam para peserta seperti Anis, Cak Imin, Prabowo, Gibran, Ganjar dan Mahmud. Jejak rekam mereka saat menjadi pejabat dapat dilihat, bisa dipelajari untuk menentukan nasib negara dan nasib kita.
Yang tidak mampu saat memimpin bisa kita lacak di media sosial atau berita-berita selama ini. Kita bisa melihat proyek-proyek dan program mereka saat menjabat. Calon pemimpin yang proyek-proyeknya berantakan atau yang berhasil dapat terlihat jelas.
Saatnya kita membebaskan diri kita memilih hanya berdasar suka atau tidak, atau berdasar agama, atau berdasar anggapan orang lain. Saatnya kita menghilangkan pikiran kita atas hasutan, info hoax yang tersebar selama ini.
Rekam jajak menentukan Indonesia di masa depan dipimpin orang yang setidaknya lebih baik dan lebih bisa memimpin dibanding lain yang hanya bicara omong kosong dan sekedar kata-kata saja.
Coblos Demi Rakyat
Saatnya mencoblos calon pemimpin yang membuat masyarakat bersatu membangun negara besar ini. Cobloslah calon pemimpin yang cakap, yang memiliki jiwa nasionalis dan calon pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyatnya.
Semoga pemilu kali ini lebih damai, aman dan membahagiakan siapaun. Itulah pesta demokrasi yang ideal. Ramalam 10 Aset Kripto Naik 10 Kali Pada Februari 2024
Ayo Bersatu : Waspadai Campur Tangan AS di Pemilu 2024 ( Bagian 5- Tamat)